BPPTKG Prediksi Gunung Merapi Bakal Erupsi Lagi, Seberapa Besar Dibanding 2010 dan 2006?

26 Oktober 2020, 16:13 WIB
Gunung Merapi dari obyek wisata Klangon, Cagnkringan Sleman. /Panji Arkananta

PORTAL JOGJA - Hari ini merupakan peringatan 10 tahun erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010 lalu.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memaparkan sejumlah data terkini terkait aktivitas Gunung Merapi.
Dari data yang dikumpulkan BPPTKG selama ini disimpulkan aktivitas Gunung Merapi masih di atas normal.

"Sampai saat ini aktivitas masih berlanjut data-data masih di atas normal, aktivitas vulkanik masih berlanjut pasca letusan pada 21 Juni 2020," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida secara daring, Senin (26/10/2020).

Baca Juga: BPOM Tau Mau Gegabah Keluarkan Izin Vaksin COVID-10

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

"Aktivitas kegempaan saat ini aktivitas vulkanik semakin intens gempa rata vulkanik dangkal (VTB) 6 kali sehari dan gempa multiphase (MP) 83 kali sehari, deformasi 2 cm per hari," ungkap Hanik dalam acara Dasawarsa Merapi 'Refleksi Merapi 2010 untuk Mitigasi di Masa Pandemi' di kantor Jl Cendana Yogyakarta

Berdasarkan data itu lanjut Hanik, waktu erupsi berikutnya semakin dekat. Hanya saja diperkirakan tidak akan sebesar erupsi 2010. Hal itu berdasarkan pengamatan beberapa alat yang terpasang di pos pengamatan.

"Pemendekan jarak Electronic Distance Measurement (EDM) juga terukur dari pos-pos dan titik-titik ukur yang ada di sekeliling Merapi. Hal ini menunjukkan bahwa waktu erupsi berikutnya sudah semakin dekat," katanya.

Baca Juga: PT Buah Naga Teknologi Membuka Lowongan Kerja Staf HRD

Ia memperkirakan (erupsi) tidak akan sebesar seperti erupsi 2010 dan cenderung mengikuti perilaku erupsi pada tahun 2006.

Menurutnya ada tiga jenis erupsi pada Gunung Merapi dari tahun 2006 hingga sekarang. Aktivitas Merapi saat ini berbeda dengan erupsi tahun 2010 dan berbeda erupsi 2006.

Ia memaparkan erupsi kali ini adalah erupsi dengan rangkaian yang panjang dimulai sejak bulan Mei 2018.

"Bedanya pada erupsi kali ini indeks eksplosifitas paling rendah," katanya.

Baca Juga: Update Harga Jual dan Buyback Emas Galeri 24 Hari Ini, Senin 26 Oktober 2020

Menurutnya sudah dua tahun lebih erupsi didominasi dengan gas bersifat eksplosif tetapi dengan indeks eksplosifitas rendah.

"Jika dibanding dengan erupsi tahun 2010 seperseribu dan seperseratus jika dibanding dengan indeks erupsi tahun 2006," ungkap Hanik.

Hingga saat ini status Gunung Merapi masih pada level II atau Waspada. BPPTKG meminta agar masyarakat selalu waspada dan siap.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Tahap 2 dari Kemendikbud Segera Cir, Catat Tanggalnya

"Status Merapi masih Waspada dan aktivitas masih berlangsung kita harus siap," pungkas Hanik.

*

 

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler