Network
PORTAL JOGJA – Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, sambal seolah wajib menyertai berbagai menu makanan. Tak hanya saat makan besar, bahkan camilan pun kadang disajikan dengan sambal.
Ada beberapa jenis cabai yang sering digunakan sebagai bahan sambal. Salah satunya adalah cabai rawit. Ada cabai rawit hijau yang sering dikonsumsi sebagai lalapan, ada juga cabai rawit merah yang biasa digunakan sebagai bahan sambal.
Sayangnya, harga cabai di pasaran fluktuatif. Jika saat harga naik, bisa meroket hingga lebih dari Rp100.000 per kilogramnya. Namun ada kalanya harga cabai turun dan sangat terjangkau.
Baca Juga: Mengenal Penghitungan Cepat Pemilu, Salah Satunya Quick Count
Menanam cabai di pekarangan rumah sebenarnya bisa menjadi solusi kebutuhan cabai untuk konsumsi rumah tangga sehari-hari. Apalagi cabai dapat tumbuh di hamper semua jenis tanah.
Dilansir dari laman Pustaka Kementan, tanaman cabai rawit dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi dengan keasaman tanah (pH) 5,5-6,6. Cara penanaman tanaman yang berasal dari Amerika Selatan ini pun tergolong cukup mudah.
Pertama, siapkan media semai berupa campuran tanah , pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini disiapkan dua minggu sebelum penanaman.
Baca Juga: Mengenal Festival Lampion China, Dirayakan Saat Purnama Pertama
Setelah dua minggu, rendam benih dengan fungisida previcur N dengan dosis 1-2 cc per liter air atau menggunakan air hangat kuku (45-50°C) selama 1 jam setelah itu benih ditiriskan, kemudian disemai agar tumbuh menjadi bibit.
Setelah jumlah daun 4-6 helai, bibit siap dipindah dan ditanam. Padatkan media tanam di sekeliling bibit agar tumbuh dengan sempurna.
