PORTAL JOGJA - Usaha ini telah dibuka puluhan tahun lalu. Sampai hari ini tetap eksis. Bahkan, masyarakat yang menjadi pelanggan usaha ini justru terus bertambah dari tahun ke tahun.
Bisnis ini tak lain adalah warung jamu tradisional "Bu Tari". Lokasinya di Jalan RE Martadinata 17 Wirobrajan, Yogyakarta.
Jamu "Bu Tari" dibuka kali pertama pada tahun 1979. Usianya sudah 41 tahun. Pemilik sekaligus peracik jamu di tempat ini adalah Tari yang kemudian dikenal dengan nama "Bu Tari".
Baca Juga: Saat Pandemi Covid-19, Permintaan Hewan Kurban Belum Ada Lonjakan
Tari mempunyai dua saudara perempuan yang sama-sama sebagai penjual jamu tradisional. Yakni, Raharjo dan Rahayu. Raharjo adalah kakak sulung.
Ia membuka usaha di depan Pasar Sentul. Namun, warung ini telah tutup. Lalu, kakaknya Rahayu juga membuka warung jamu di Pasar Brantan.
Baca Juga: Pengunjung Pasar Ngasem Pagi Ini Tak Gubris Ketentuan Jaga Jarak
Namun, warung ini juga tutup setelah Rahayu meninggal dunia. Kini tinggal jamu "Bu Tari" yang masih buka sampai sekarang.
Warung jamu "Bu Tari" berlokasi di pinggir jalan. Mulai buka pukul 16.00 hingga tutup sekitar pukul 22.00 setiap harinya.
Tempatnya lumayan luas. Ketika melayani pelanggan, Bu Tari menghadap utara. Sementara Suryani, asistennya, duduk di sebelah kiri.