PORTAL JOGJA - Kerap nasi atau dalam Jawa biasa disebut dengan intip. Kerak nasi didapat dari menanak nasi memakai kendil panci tebal dari alumunium besi. Nasi yang melekat pada panci inilah dinamakan kerak nasi atau intip kemudian dijemur terus digoreng setelah benar-benar kering.
Dilansir Portal Jogja dari laman inibaru.id kerak nasi telah dimodifikasi menjadi bentuk bulat dengan penambahan toping kinca atau gula merah yang dicairkan sehingga rasanya manis gurih.
Di kota Solo, Kerak nasi ini menjadi makanan khas yang dijualbelikan salah satunya di Pasar Gede Harjonagoro atau sering disebut Pasar Gede. Berada di jalan Urip Sumoharjo berdiri tahun 1927 merupakan peninggalan kolonial Belanda yang dikenal pusat kuliner di kota Solo.
Baca Juga: Resep Kerak Nasi Teflon yang Lezat. Berikut Cara Membuatnya
Dilansir Portaljogja.com dari laman surakarta.go ide membuat kerak nasi buatan alasannya bahan baku sulit. Kemudian cara memasak zaman sekarang dengan instan. Maka muncullah intip buatan.
Alasan lainnya maraknya produksi Intip buatan memang unsur kesengajaan ingin menghasilkan intip dalam partai besar. Alat mencetak Intip dibuat mirip periuk dan berbentuk bulat tidak mudah pecah kemudian ditambah bawang, garam hingga membuat rasa gurih.
Cara menggoreng pun sedikit berbeda teknik khusus dengan merendam Intip dalam minyak kelapa panas supaya matang merata. Kalau tidak begitu Intip akan matang sebagian pinggir tetapi tengahnya masih belum matang.
Meski demikian Intip asli masih dapat dijumpai di kawasan Mangkunegaran tepatnya di Intip buatan sering ditemui di pasar Legi dengan harga Rp 10.000.
Sedangkan Intip buatan dapat dijumpai di pasar Klewer, toko oleh-oleh dekat pasar Singosaren dan di depan toko roti Orion. Harga Intip buatan Rp 7500 dengan berat 300 gram yang memiliki pilihan rasa gurih dan manis.