Ini Alasan yang Membuat Seseorang Takut Disuntik dan Cara Mengatasinya

- 2 Maret 2021, 11:06 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Bagus Kurniawan/Pixabay/portaljogja

PORTAL JOGJA - Sejak Maret tahun 2020 hingga Maret tahun 2021, Indonesia sedang melawan virus Covid-19. Pemerintah saat ini sedang berusaha untuk membagikan vaksin  Covid-19, guna memutus rantai penyebaran virus ini.

Namun ada hal unik dari kebijakan pemberian vaksin ini, yakni ada beberapa orang yang ternyata takut saat hendak menerima vaksin melalui suntik.

Dikutip dari laman Healthline, fobia atau ketakutan disuntik ini disebut dengan Trypanophobia,  yaitu ketakutan ekstrim terhadap prosedur medis yang melibatkan suntikan jarum suntik.

Biasanya memang dialami anak-anak karena mereka tidak terbiasa dengan sensasi kulit mereka tertusuk sesuatu benda yang tajam.

Baca Juga: Lakukan 7 Tips ini Agar Baterai Laptop Anda Tetap Awet

Baca Juga: 3 Manfaat Arang untuk Kecantikan, Salah atunya Merawat Kulit dan Perkecil Pori-pori

Tapi pada saat kebanyakan orang sudah mencapai usia dewasa, mereka dapat mentolerir jarum dengan lebih mudah. Namun ternyata bagi sebagian orang, rasa takut akan jarum ini tetap menyertai mereka hingga dewasa, dan bisa jadi semakin kuat.

Ada beberapa faktor tertentu yang menyebabkan berkembangnya fobia ini diantaranya.

  • Pengalaman hidup negatif atau trauma sebelumnya yang disebabkan oleh objek atau situasi tertentu.
  • Kerabat yang pernah mengalami fobia sehingga menular ke orang tersebut.
  • Perubahan zat kimia otak.
  • Fobia saat masa kanak-kanak yang muncul pada usia 10 tahun.
  • Sifat temperamen yang sensitif, menghambat, atau negatif.
  • Ada informasi atau pengalaman negatif orang tersebut.

Baca Juga: 4 Manfaat Air Mawar yang Jarang diketahui, Salah satunya Menghilangkan Ketombe

Baca Juga: 10 Manfaat Permainan Puzzle untuk Anak-anak

Dalam kasus fobia jarum suntik atau trypanophobia dapat menyebabkan beberapa reaksi, antara lain :

1.Pingsan atau pusing parah akibat reaksi refleks vasovagal saat ditusuk jarum.

2.Kenangan buruk dan kecemasan, seperti ingatan akan suntikan yang menyakitkan, yang bisa dipicu dengan melihat jarum.

3.Ketakutan atau hipokondria terkait medis. Hipokondria ini adalah kecemasan dan ketakutan berlebih pada seseorang, yang menganggap bahwa dirinya mengidap suatu penyakit berbahaya.

4.Kepekaan terhadap nyeri, yang cenderung bersifat genetik dan menyebabkan kecemasan tinggi, tekanan darah, atau detak jantung selama prosedur medis yang melibatkan jarum.

Baca Juga: Tips Mudah dan Aman Menyimpan Sepeda, AgarTidak Dicuri Maling

Baca Juga: Penting! Ini 6 Tips Simpel Agar Lulus Interview Kerja Online

5.Ketakutan untuk menahan diri, yang bisa disalah artikan dengan trypanophobia karena banyak orang yang menerima suntikan terkendali.

Lalu bagaimana cara mengatasi fobia jarum suntik ini? Kebanyakan orang dengan trypanophobia direkomendasikan untuk melakukan beberapa jenis psikoterapi sebagai pengobatan trauma,  diantaranya :

Terapi perilaku kognitif (CBT)

Ini melibatkan mengeksplorasi ketakutan Anda terhadap jarum dalam sesi terapi dan mempelajari teknik untuk mengatasinya.

Terapis Anda akan membantu Anda mempelajari berbagai cara untuk memikirkan ketakutan Anda dan bagaimana pengaruhnya terhadap Anda.Pada akhirnya, Anda harus pergi dengan perasaan percaya diri atau menguasai pikiran dan perasaan Anda.

Baca Juga: Ini 6 Tips Penting Untuk Menjadi Manusia yang Sehat Seutuhnya

Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Kita Tidak Boleh Meninggalkan Sarapan

Terapi pemaparan

Ini mirip dengan CBT karena berfokus pada perubahan respons mental dan fisik Anda terhadap rasa takut akan jarum suntik. Terapis Anda akan memaparkan Anda pada jarum dan pikiran terkait yang dipicunya. Misalnya, terapis Anda mungkin pertama kali menunjukkan foto jarum.

Mereka selanjutnya mungkin meminta Anda berdiri di samping jarum, memegang jarum, dan mungkin membayangkan disuntik dengan jarum.

Pengobatan

Obat diperlukan ketika seseorang sangat tertekan sehingga mereka tidak mau menerima terapi psikoterapi.Obat anti kecemasan dan obat penenang dapat membuat tubuh dan otak menjadi rileks sehingga gejala ketakutan berkurang.

Obat juga dapat digunakan selama tes darah atau vaksinasi, untuk membantu mengurangi stres Anda.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x