PORTAL JOGJA - Long Covid menjadi salah satu fenomena yang kerap dijumpai dalam perkembangan pandemi Covid-19 saat ini.
Dokter spesialis THT Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Anton Sony Wibowo, Sp.THT-KL, M.Sc., FICS., menyampaikan istilah long covid merupakan suatu gejala Covid-19 jangka panjang yang dialami pasien beberapa bulan pasca infeksi atau saat masa pemulihan.
Baca Juga: Konsumsi Buah Kering Lebih Sehat daripada Buah Segar. Betulkah? Ini Menurut Ahli
Baca Juga: Temui Teten Masduki, Shopee Sampaikan Dominasi Pedagang Lokal dan UMKM sampai dengan 97 Persen
"Long covid adalah gejala Covid-19 yang menetap, dialami pasien setelah fase perbaikan kondisi lebih dari waktu yang diharapkan," kata Anton dalam rilisnya yang dikutip Portal Jogja dari Humas UGM, Sabtu 20 Februari201..
Anton mengungkapkan dari sejumlah studi diketahui gejala long covid banyak dijumpai pada pasien dengan rentang usia 18-34 tahun. Sementara itu sekitar 20% pasien long covid mengalami gejala yang bersifat menetap.
"Laporan lain menurut Carfi dkk., disebutkan sebanyak 87,4% pasien yang telah mengalami perbaikan kondisi tetap mengalami gejala persisten selama 60 hari," terang Dosen FKKMK UGM ini.
Lalu gejala seperti apa yang biasanya muncul pada pasien yang mengalami long covid? Anton memaparkan pada umumnya gejala long covid yang muncul di bidang THT-KL antara lain hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia) dan gangguan indera penciuman dalam mengidentifikasi bau-bauan (parosmia).