Jadi Primadona saat Imlek, ini Asal-usul Kue Keranjang

1 Februari 2021, 10:18 WIB
Kue Keranjang telah banyak dijual di pasaran menjelang Imlek. /- Foto : Portal Jogja/Pradyasinta/

PORTAL JOGJA - Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada tanggal 12 Februari 2021 mendatang, Komunitas Tionghoa mulai sibuk mempersiapkan pernak pernik menyambut perayaan tahunan tersebut.

Mulai dari pakaian, makanan, ornamen, dan berbagai ciri khas yang biasa dipakai di Tahun Baru Cina. Salah satu makanan yang menjadi ciri khas saat Tahun Baru Imlek adalah kue keranjang. Kue yang membutuhkan proses pembuatan kurang lebih selama 8 jam tersebut, memiliki nama mandarin Nian Gao atau dalam dialek Hokkian disebut Ti Kwe.

Kue keranjang merupakan kue tradisional masyarakat Tionghoa yang wajib dihidangkan saat Imlek. Hadirnya kue keranjang di pasaran sekaligus menjadi salah satu pertanda bahwa perayaan Tahun Baru Imlek segera tiba.

Baca Juga: 10 Informasi Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Vaksin Gratis untuk Indonesia

Penyebutan Kue Keranjang, merujuk pada proses pembuatannya yang dicetak pada wadah yang berbentuk keranjang.

Kue yang memiliki bahan dasar tepung ketan dan gula ini memiliki tekstur lengket dan biasanya digunakan untuk sembayang pada leluhur oleh masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia.

Teksturnya yang kenyal mirip seperti kue dodol yang kita kenal di Indonesia. Kue dengan rasa yang manis dan memiliki makna suka cita ini juga punya sifat yang tahan lama.  Hal ini memiliki arti penting dalam menjalin relasi yang awet dan berkualitas.

Baca Juga: Sempat Jalani Hubungan Settingan, Rizky Febian Akhirnya Ungkap Perasaanya ke Anya Geraldine : Deket Sih

Lantas bagaimana asal-usul kue yang menjadi primadona setiap tahun ini?  Ada beragam  versi cerita dan legenda yang menceritakan asal usul dari kue keranjang.

Salah satu mitos populer pada zaman dahulu, adalah kisah tentang seekor raksasa bernama Nian yang menghuni gua di sebuah gunung di Daratan Cina. Saat merasa lapar, sang raksasa ini kerap keluar dari gunung untuk berburu hewan untuk dimakan.

Ketika musim dingin tiba, karena hewan-hewan di gunung berhibernasi, Nian kerap turun ke desa-desa untuk mencari korban yang akan ia jadikan santapan. Hal ini membuat semua penduduk desa merasa ketakutan.

Baca Juga: Harga Emas 24 Karat Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Senin 1 Februari 2021, Awal Pekan Tidak Naik

Suatu hari, seorang penduduk bernama Gao memiliki ide cerdik. Gao membuat sebuah kue dengan campuran tepung ketan dan gula, kemudian meletakkannya di depan pintu rumah. Hal ini membuat Nian yang awalnya hendak mencari mahkluk hidup untuk di mangsa malah menyantap kue-kue tersebut hingga kenyang dan kemudian meninggalkan desa.

Sejak saat itu, untuk mengenang jasa Gao, maka penduduk desa mulai membuat kue setiap musim dingin dan menamakan kue tersebut Nian Gao.

Itulah sejarah singkat kue keranjang, makanan khas perayaan Tahun Baru yang populer di Indonesia. Semoga di Tahun Kerbau Logam ini, membawa kebaikan bagi kita semua.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler