Sejarah Musik Gambus Cikal Bakal Musik Dangdut Indonesia

- 3 April 2023, 09:37 WIB
 Ilustrasi Alat Musik Gambus.   
Ilustrasi Alat Musik Gambus.   /alatmusik.id /

Gambus dapat dikatakan sebagai cikal bakal dari musik dangdut yang sekarang telah menjadi konsumsi pecinta musik. Pada masa itu, musik gambus banyak menyedot unsur musik Melayu sehingga warna musik Melayu tersebut begitu kuat dalam musik gambus.

Beberapa orkes gambus yang kemudian menjadi orkes Melayu yang terkenal pada saat itu diantaranya orkes Melayu (O.M.) Bukit Singuntang, O.M. Sinar Kemala, (O.M.) Kenangan, dan lain-lain.

Sejarah Musik gambus di Indonesia dibawa oleh Syekh Albar (ayah Achmad Albar musisi rock legendaris 70-an) yang merupakan salah satu pemusik irama Timur Tengah yang cukup populer di Indonesia. Pemusik keturunan Arab-Indonesia ini lahir di Surabaya pada tahun 1908. Di tahun 20-an serta 30-an, Syekh Albar dikenal juga sebagai pemain gambus yang mumpuni.

Baca Juga: Wow! Mahasiswa FEB UGM Juarai Kompetisi Bisnis Asia Pasifik 2023 Berhadiah 2000 Dolar Amerika 

Pada zaman itu, lagu-lagu Syekh Albar telah masuk dunia rekaman serta direkam oleh perusahaan piringan hitam populer “His Master Voice.” Suara dan petikan gambusnya bukan saja digemari di Indonesia, tapi juga di Timur Tengah. Selanjutnya, musik gambus Syekh Albar dilanjutkan oleh Segaf Assegaf.

Beliau adalah pegambus yang sering membawakan lagu-lagu dari Abdallah Rwaished dan Abu Bakar Bilfaqih penggambus asal Yaman. Namun, seiring dengan perkembangannya, kesenian gambus ini mulai jarang dipergunakan dan hanya dimainkan secara terbatas oleh masyarakat Arab keturunan.

Sejak 2011, orkes gambus mulai diminati kembali oleh kaum muda tidak hanya dari kaum keturunan Arab tapi juga masyarakat Jawa, yang memberikan warna berbeda di blantika musik Tanah Air.

Musik gambus yang mulai muncul kembali dan lagu-lagunya mulai digemari oleh masyarakat saat ini dapat dijadikan media dakwah yang strategis khususnya sebagai penyampai pesan nilai edukatif agar masyarakat semakin memperteguhkan keimanan kepada Allah, ketaatan kepada Rasulullah Saw, kecintaan kepada Tanah Air, dan sebagainya.

Gambus juga dapat dijadikan alternatif hiburan di dunia penyiaran, di mana lagu-lagunya menjadi salah satu bentuk seni hiburan yang disiarkan di televisi, radio, media sosial, serta menjadi hiburan masyarakat umum yang menjadi satu pendekatan kepada muda-mudi untuk memilih hiburan yang lebih baik, bermanfaat, dan jauh dari hura-hura.***

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x