Ki Tjokrowasito Empu Karawitan Yogyakarta yang Karyanya Meroket Sampai ke Angkasa Luar  

- 19 Maret 2023, 05:30 WIB
Ki Tjokrowasito Empu Karawitan Yogyakarta (1904-2007).
Ki Tjokrowasito Empu Karawitan Yogyakarta (1904-2007). / Foto: Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta/

Kekuatan karya ciptaan Ki Tjokrowasito antara lain pada pesan moral yang terselip, baik melalui syair maupun irama. Keberpihakannya terhadap masyarakat kelas bawah, membuatnya menghayati setiap gubahan dan berkontribusi pada gubahan yang diciptakannya.

Tahun 1992 secara mengejutkan, salah satu karya Ki Tjokrowasito berjudul Purnamasidi, dipilih oleh NASA yaitu Badan Antariksa Amerika Serikat, untuk dikirimkan ke angkasa luar.

Nama misi bentukan Amerika Serikat tersebut, yaitu Voyager Golden Record atau Piringan Emas Penjelajah. Adalah sebuah rekaman fonograf yang disertakan dalam dua penerbangan pesawat penjelajah angkasa luar yang diluncurkan sejak 1977.

Piringan emas tersebut berisi suara-suara serta gambar-gambar pilihan yang bertujuan menggambarkan keanekaragaman makhluk hidup dan budaya di Planet Bumi.

Piringan dibuat dari tembaga berlapis emas dan ditujukan kepada bentuk kehidupan angkasa luar yang cerdas atau manusia bumi pada masa depan yang mungkin akan menemukannya. Piringan emas ini akan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai sistem bintang lain.

Program pengiriman suara musik ke Planet Neptunus tersebut, merupakan program yang sangat prestisius untuk memancing feedback bahwa adakah kehidupan lain di angkasa luar, khususnya di Planet Neptunus.

Gending Purnamasidi karya Ki Tjokrowasito dianggap musik terbaik, sehingga menjadi urutan pertama yang dikirim NASA ke angkasa luar pada dini hari pukul 02.00. Kemudian dikirim kedua dan ketiga komposisi musik karya Johann Sebastian Bach dan Ludwig van Beethoven. Sehingga tak mengherankan, jika kemudian ia disejajarkan dengan musisi-musisi besar dunia tersebut.

Baca Juga: Rombongan Buruh Gendong Bertemu Kapolda DIY di Pasar Kangen 

Setelah melahirkan 250 lebih gending selama berkarya di dunia karawitan. Ki Tjokrowasito menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya, Kampung Wirogunan, pada 30 Agustus 2007 dalam usia 103 tahun. Penerima Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Jokowi ini, dipusarakan di Astana Girigondo yakni pemakaman khusus kerabat Puro Pakualaman di Kabupaten Kulonprogo, D.I. Yogyakarta.

Begitu besar peran Ki Tjokrowasito dalam musik karawitan di Indonesia hingga memperkenalkan ke seluruh dunia. Sudah sepatutnya diteladani dan dijadikan motivasi bagi seniman karawitan dalam berkarya. Keberadaan musik karawitan yang diwariskan para leluhur tidak untuk dilupakan. Tetapi, tugas generasi mudalah yang wajib meneruskan dan mempertahankan sebagai benteng jati diri bangsa, agar tidak tergeser oleh kebudayaan luar.***

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Kebudayaan Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x