Ketika Penari Lengger Berupaya Keluar dari Identitas Kelenggeran yang Telah Membesarkan Namanya

- 7 Maret 2023, 17:02 WIB
Cuplikan aksi Otniel Tasman dalam pertunjukan lengger bertajuk Exit dalam Festival Gugus Bagong di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) Yogyakarta 2022.
Cuplikan aksi Otniel Tasman dalam pertunjukan lengger bertajuk Exit dalam Festival Gugus Bagong di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) Yogyakarta 2022. /Instagram @psbk_jogja /

Melalui seni bisa merangkul orang lain. Seni adalah ruang cair dimana setiap orang bebas mengekspresikan diri. Bagaimana mempertahankan kebebasan itu juga alasan mengapa yang rentan dapat bertahan hidup. Mari ubah stigma yang telah melekat dalam masyarakat dengan edukasi seni tari sejak usia dini.

Namun, karya koreografi Otniel Tasman berjudul “Exit” yang disajikan bersama kelompok tarinya, Otniel Dance Community, pada Festival Gugus Bagong di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) Yogyakarta 2022.

Terlihat sekali bahwa Otniel Tasman telah mengebiri identitas yang selama ini melekat pada dirinya, dualisme laki-laki dan perempuan, atau maskulin dan feminim. Judul karyanya saja sudah sangat mencolok dan mudah ditebak maksud yang ingin disampaikan yaitu Exit yang berarti keluar.

Baca Juga: Ide Perjalanan untuk Jelajah Liburan di Bali dalam 3 Hari 

Telah dijelaskan menurut pengakuannya bahwa Otniel Tasman tidak mau jadi pendeta sesuai yang diharapkan orang tuanya, yang sejak awal juga melarangnya menempuh pendidikan formal tari. Dan ia berhasil keluar dari keinginan orang tuanya tersebut dengan memilih menari sebagai jalan hidupnya. Tari Lengger lah yang akhirnya menarik dan menerima dirinya dari yang maskulin ke feminim, serta menjadi identitas gaya kepenarian dalam berkesenian. Hingga sukses mengantarkan pada ketenaran sebagai koreografer yang diperhitungkan.

Namun, mengapa di masa lalunya harus berjuang mati-matian, menghilangkan stigma direndahkan yang sejak kecil telah mengintimidasinya. Bahkan berusaha meyakinkan orang tuanya sendiri, dengan sebuah prestasi yang gemilang di bidang tari. Jika pada akhirnya malah keluar dari identitas kelenggeran yang telah membesarkan namanya.

Dengan karakter tubuh gemulai, Otniel Tasman tidak cocok jika ingin memerankan tarian yang maskulin meskipun dirinya laki-laki. Jadi, sebaiknya tetap mempertahankan identitas diri dengan tarian-tarian yang sesuai dengan karakter tubuhnya.***

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x