Keutamaan Perbanyak Takbir, Tahmid, dan Tahlil di Bulan Dzulhijah

- 1 Juli 2022, 16:37 WIB
Ilustrasi orang berdoa.
Ilustrasi orang berdoa. /Bagus Kurniawan/Unsplash: @masjidpd

PORTAL JOGJA – Bulan Dzulhijah 1443 H atau tahun 2022 ini terasa begitu istimewa. Kerinduan umat Islam melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci pada bulan Dzulhijah dapat terobati setelah pemerintah Arab Saudi memberikan kuota bagi sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Ya Bulan Dzulhijah memang identik dengan ibadah haji, Idul Adha, Puasa Arafah dan tentunya juga penyembelihan hewan kurban. Bulan Dzulhijah selalu ditunggu umat muslim dengan penuh suka cita.

Namun keistimewaan bulan Dzulhijah sebenarnya tidak hanya ibadah haji, Idul Adha, berkurban maupun puasa Arofah. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah juga dikenal memiliki keistimewaan sebagaimana disebut dalam QS Al-Hajj ayat 28.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1443 H Berbeda dengan Arab Saudi, Ini Penjelasan Kemenag

Dilansir dari laman Muhammadiyah, “Al-ayyam al-ma’lumat” dalam QS. Al-Hajj ayat 28 adalah sepuluh hari pertama bulan Zulhijah.

Hal tersebut sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, “al-ayyam al-ma’lumat adalah hari-hari  yang sepuluh”. Karenanya, para ulama menganjurkan agar umat Islam memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut.

Dalam Hadis Maukuf di mana Ibnu Umar dan Abu Hurairah bepergian ke pasar pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhijah seraya mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil.

Baca Juga: Kata Ustadz Luqmanulhakim, Pahala dan Dosa Itu Sama, Maksudnya?

Kemudian orang-orang yang menyaksikannya mengikuti takbir Ibnu Umar dan Abu Hurairah. Kebiasaan para sahabat ini merupakan salah satu bukti dianjurkannya amalan ini.

Sehingga tuntunan untuk takbir, tahmid, dan tahlil itu tidak hanya pada hari tasyrik saja, tapi juga bisa di awal terutama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x