Kapan Jatuhnya 1 Muharram 1443 H? Ini Penjelasan Kemenag dan Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah

- 9 Agustus 2021, 14:46 WIB
PORTAL JOGJA - Di Indonesia, Tahun Baru Islam pada 1 Muharram ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional.   Kapan jatuhnya 1 Muharram 1443 Hijriah di tahun 2021 ini?  Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman Kemenag.go.id, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin memastikan bahwa tahun baru Islam tidak berubah, tetap 1 Muharram 1443 H.   Hanya, hari libur tahun baru hijriyahnya yang digeser, awalnya 10 Agustus menjadi 11 Agustus 2021 M.  "Tahun Baru Islam tetap 1 Muharram 1443 H, bertepatan 10 Agustus 2021 M. Hari liburnya yang digeser menjadi 11 Agustus 2021 M," tegas Kamaruddin Amin di Jakarta, Rabu (4/8/2021).  Perubahan ini tertuang dalam Keputusan bersama Menag, Menaker, dan Menpan RB No 712, 1, dan 3 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.  Selain hari libur dalam rangka peringatan 1 Muharram 1443 H, ada juga perubahan hari libur dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw, 12 Rabiul Awwal 1443 H.  "Awalnya hari liburnya 19 Oktober, berubah menjadi 20 Oktober 2021 M," katanya.  "Sedangkan cuti bersama dalam rangka Hari Raya Natal pada 24 Desember 2021 M, ditiadakan," katanya.  Kamaruddin menjelaskan, kebijakan ini sebagai bagian dari upaya  pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19.   "Ini ikhtiar kita untuk mengantisipasi munculnya klaster baru, maka dipandang perlu dilakukan perubahan hari libur dan cuti bersama tahun 2021 M," ungkapnya.  "Jadi hari liburnya saja yang berubah, bukan hari besar keagamaannya," tandasnya.  Dikutip dari setkab.go.id, Hari Libur Nasional Tahun Baru Islam 1443 Hijriah yang awalnya jatuh pada hari Selasa, 10 Agustus 2021 diubah menjadi hari Rabu, 11 Agustus 2021.   Jadwal Tahun Baru Islam 2021  Momen tahun baru Muharram menjadi hal penting yang dilakukan. Bagi umat Islam akan menjalankan amalan doa awal dan akhir tahun. Sementara itu, bagi orang Jawa juga banyak prosesi yang dilakukan pada Malam 1 Suro.  Umat Islam meyakini bahwa momen pergantian tahun Hijriah adalah waktu yang tepat untuk introspeksi diri. Sementara orang Jawa menyebut pergantian tahun Hijriah dengan sebutan Suro.  Amalan doa pada momen pergantian tahun Hijriah sangat penting. Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan doa akhir dan awal tahun baru 1 Muharram.  Seperti apakah doa akhir dan awal tahun baru 1 Muharram tersebut? Berikut akan kami berikan doa secara lengkap mulai dari bahasa Arab, latin, dan bahasa Indonesia.  Doa akhir tahun hijriah:  Dalam bahasa arab:   اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ  Latin:  Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.  Arti dalam bahasa Indonesia:  "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."  Selain doa akhir tahun, ummat Islam juga melaksanakan amalan awal tahun hijriah. Tujuannya agar selalu mendapat perlindungan Allah SWT untuk menjalani tahun yang baru.   Berikut merupakan doa awal tahun Hijriah  Dalam Bahasa Arab:  اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ  Latin:  Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.  Arti dalam Bahasa Indonesia:  “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”  Selain dirayakan oleh ummat Islam, masyarakat Jawa juga memiliki tradisi tersendiri dalam memperingati tahun baru Islam atau pergatian tahun Hijriah ini.  Masyarakat Jawa memiliki penanggalan tersendiri yang digunakan sebagai pengingat waktu. Sistem penanggalan Jawa tersebut memadukan antara penanggalan Hijriah dengan penanggalan Saka.  Sehingga dalam penanggalan Jawa menyebut 1 Muharram dengan 1 Suro. Kesamaan yang dimiliki adalah bulan Suro dianggap sebagai bulan pertama dalam penanggalan Jawa, hal ini sama seperti bulan Muharram dalam penanggalan Jawa.  Lebih lanjut, pada tahun 2021 ini 1 Muharram akan jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021 dalam penanggalan Masehi. Masyarakat Jawa biasa melakukan beragam prosesi sedari malam atau disebut Malam 1 Suro.  Dengan demikian Malam 1 Suro kali ini akan bertepatan dengan hari Senin, 9 Agustus 2021 malam. Masyarakat Jawa memiliki beragam prosesi yang dilakukan dan berbeda-beda di setiap wilayah, namun memiliki tujuan yang sama untuk mengharap berkah dari pencipta.  Demikianlah doa akhir dan awal tahun yang dilakukan oleh Ummat Islam dengan tanggal masehi yang bertepatan dengan Malam 1 Suro.***
PORTAL JOGJA - Di Indonesia, Tahun Baru Islam pada 1 Muharram ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional. Kapan jatuhnya 1 Muharram 1443 Hijriah di tahun 2021 ini? Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman Kemenag.go.id, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin memastikan bahwa tahun baru Islam tidak berubah, tetap 1 Muharram 1443 H. Hanya, hari libur tahun baru hijriyahnya yang digeser, awalnya 10 Agustus menjadi 11 Agustus 2021 M. "Tahun Baru Islam tetap 1 Muharram 1443 H, bertepatan 10 Agustus 2021 M. Hari liburnya yang digeser menjadi 11 Agustus 2021 M," tegas Kamaruddin Amin di Jakarta, Rabu (4/8/2021). Perubahan ini tertuang dalam Keputusan bersama Menag, Menaker, dan Menpan RB No 712, 1, dan 3 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama. Selain hari libur dalam rangka peringatan 1 Muharram 1443 H, ada juga perubahan hari libur dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw, 12 Rabiul Awwal 1443 H. "Awalnya hari liburnya 19 Oktober, berubah menjadi 20 Oktober 2021 M," katanya. "Sedangkan cuti bersama dalam rangka Hari Raya Natal pada 24 Desember 2021 M, ditiadakan," katanya. Kamaruddin menjelaskan, kebijakan ini sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19. "Ini ikhtiar kita untuk mengantisipasi munculnya klaster baru, maka dipandang perlu dilakukan perubahan hari libur dan cuti bersama tahun 2021 M," ungkapnya. "Jadi hari liburnya saja yang berubah, bukan hari besar keagamaannya," tandasnya. Dikutip dari setkab.go.id, Hari Libur Nasional Tahun Baru Islam 1443 Hijriah yang awalnya jatuh pada hari Selasa, 10 Agustus 2021 diubah menjadi hari Rabu, 11 Agustus 2021. Jadwal Tahun Baru Islam 2021 Momen tahun baru Muharram menjadi hal penting yang dilakukan. Bagi umat Islam akan menjalankan amalan doa awal dan akhir tahun. Sementara itu, bagi orang Jawa juga banyak prosesi yang dilakukan pada Malam 1 Suro. Umat Islam meyakini bahwa momen pergantian tahun Hijriah adalah waktu yang tepat untuk introspeksi diri. Sementara orang Jawa menyebut pergantian tahun Hijriah dengan sebutan Suro. Amalan doa pada momen pergantian tahun Hijriah sangat penting. Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan doa akhir dan awal tahun baru 1 Muharram. Seperti apakah doa akhir dan awal tahun baru 1 Muharram tersebut? Berikut akan kami berikan doa secara lengkap mulai dari bahasa Arab, latin, dan bahasa Indonesia. Doa akhir tahun hijriah: Dalam bahasa arab: اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ Latin: Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm. Arti dalam bahasa Indonesia: "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah." Selain doa akhir tahun, ummat Islam juga melaksanakan amalan awal tahun hijriah. Tujuannya agar selalu mendapat perlindungan Allah SWT untuk menjalani tahun yang baru. Berikut merupakan doa awal tahun Hijriah Dalam Bahasa Arab: اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm. Arti dalam Bahasa Indonesia: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.” Selain dirayakan oleh ummat Islam, masyarakat Jawa juga memiliki tradisi tersendiri dalam memperingati tahun baru Islam atau pergatian tahun Hijriah ini. Masyarakat Jawa memiliki penanggalan tersendiri yang digunakan sebagai pengingat waktu. Sistem penanggalan Jawa tersebut memadukan antara penanggalan Hijriah dengan penanggalan Saka. Sehingga dalam penanggalan Jawa menyebut 1 Muharram dengan 1 Suro. Kesamaan yang dimiliki adalah bulan Suro dianggap sebagai bulan pertama dalam penanggalan Jawa, hal ini sama seperti bulan Muharram dalam penanggalan Jawa. Lebih lanjut, pada tahun 2021 ini 1 Muharram akan jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021 dalam penanggalan Masehi. Masyarakat Jawa biasa melakukan beragam prosesi sedari malam atau disebut Malam 1 Suro. Dengan demikian Malam 1 Suro kali ini akan bertepatan dengan hari Senin, 9 Agustus 2021 malam. Masyarakat Jawa memiliki beragam prosesi yang dilakukan dan berbeda-beda di setiap wilayah, namun memiliki tujuan yang sama untuk mengharap berkah dari pencipta. Demikianlah doa akhir dan awal tahun yang dilakukan oleh Ummat Islam dengan tanggal masehi yang bertepatan dengan Malam 1 Suro.*** /freepik/Harryarts/

PORTAL JOGJA - Di Indonesia, Tahun Baru Islam pada 1 Muharram ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional.

Kapan jatuhnya 1 Muharram 1443 Hijriah di tahun 2021 ini?

Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman Kemenag.go.id, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin memastikan bahwa tahun baru Islam tidak berubah, tetap 1 Muharram 1443 H.

Hanya, hari libur tahun baru hijriyahnya yang digeser, awalnya 10 Agustus menjadi 11 Agustus 2021 M.

"Tahun Baru Islam tetap 1 Muharram 1443 H, bertepatan 10 Agustus 2021 M. Hari liburnya yang digeser menjadi 11 Agustus 2021 M," tegas Kamaruddin Amin di Jakarta, Rabu (4/8/2021).

Perubahan ini tertuang dalam Keputusan bersama Menag, Menaker, dan Menpan RB No 712, 1, dan 3 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.

Baca Juga: Penjelasan Pemerintah Soal Tahun Baru Islam 2021, 1 Muharam 1443 H

Selain hari libur dalam rangka peringatan 1 Muharram 1443 H, ada juga perubahan hari libur dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw, 12 Rabiul Awwal 1443 H.
"Awalnya hari liburnya 19 Oktober, berubah menjadi 20 Oktober 2021 M," katanya.

"Sedangkan cuti bersama dalam rangka Hari Raya Natal pada 24 Desember 2021 M, ditiadakan," katanya.

Kamaruddin menjelaskan, kebijakan ini sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x