Mereka mengenakan jubah tradisional yang bernama gandora, beserta sandal dan topi khas Maroko.
\Baca Juga: 128 Warga Meninggal dan 72 Hilang Dampak dari Cuaca Ekstrem Siklon Tropis Seroja di NTT
Para Nafar dan Tebbal ini biasanya berasal dari masyarakat setempat dan mereka melakukan tugas meniup terompet dan menabuh genderang secara sukarela.
Meskipun dilakukan secara sukarela, orang-orang yang terbangun karena alunan melodi yang mereka tiup dan tabuh biasanya memberikan tips bagi mereka. Apalagi ketika hari terakhir sahur di bulan Ramadhan.
Konon tradisi ini dimulai oleh seorang sahabat Nabi Muhammad SAW berkeliling di jalan menjelang fajar sambil mendendangkan doa-doa dengan merdu.
Tradisi ini meluas hingga ke Maroko, Suriah, Uni Emirat Arab dan Tunisia di Afrika.
Baca Juga: Hotma Sitompul Akhirnya Mengaku Mengusir Istrinya, Desiree Tarigan. Ini Alasannya!
6. Mesir
Kekhasan bulan Ramadhan di Mesir terlihat dengan adanya Fanous alias lentera dengan hiasan rumit yang tersebar di seluruh negeri.
Lentera ini melambangkan persatuan, cahaya dan kegembiraan sepanjang bulan suci penuh berkah ini.