Pada tahun 1983 saat terjadi perang saudara di Lebanon, tradisi ini sempat dikhawatirkan akan menghilang karena beberapa meriam disita pasukan Amerika Serikat akibat dianggap sebagai bagian dari senjata perang.
Untungnya setelah perang berakhir, tentara Lebanon menghidupkan kembali tradisi ini dan berlanjut hingga kini.
Lihat postingan ini di Instagram
3. Irak
Di Irak, pusat pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib pada masa lalu, perpaduan antara budaya Islam dan adat setempat berpadu pada permainan Mheibes.
Baca Juga: Nagita Slavina Menangis Tersedu-sedu Saat Video Call dengan Zaskia Sungkar, Kia: Lu Kaya Nyokap Gue
Bukan dimainkan oleh anak-anak, permainan ini dimainkan oleh dua kelompok pria dewasa setelah berbuka puasa dan hanya selama bulan Ramadhan.
Ada sekitar 40 hingga 250 pria yang bermain dalam permainan Mheibes. Pada dasarnya permainan Mheibes adalah suatu permainan untuk menebak siapa yang memegang satu cincin atau Mihbes diantara puluhan hingga ratusan orang dewasa yang berada di tempat tersebut hanya berdasarkan lirikan mata, gerakan dan gestur tubuh peserta lainnya.
Meskipun pada akhir permainan tetap ada pihak yang kalah, semua orang bersorak sorai merayakan kebersamaan dengan mengikuti alunan musik dari terompet dan tetabuhan.