Soekarno Tidak Puasa Saat Membacakan Teks Proklamasi yang Bertepatan dengan Bulan Ramadan

1 April 2023, 04:06 WIB
Momen pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dengan didampingi Mohammad Hatta. /its.ac.id /

PORTAL JOGJA- Soekarno tidak puasa saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang bertepatan dengan bulan Ramadan.

Namun, Soekarno memiliki alasan khusus kenapa dirinya tidak menjalankan ibadah wajib bagi umat Islam ini.

Dalam sejarah disebutkan bahwa Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 yang bertepatan dengan bulan Ramadan. Tepatnya pada tanggal 9 Ramadan 1364 Hijriah.

Hari Kemerdekaan Indonesia tersebut diselenggarakan saat semua umat muslim sedang menjalankan ibadah puasa.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sudah Mengawali Salat Tarawih di IKN Nusantara Sebelum Titik Nol Diresmikan 

Meski demikian, sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, terdapat sejumlah peristiwa yang mewarnai hal itu.

Misalnya, peristiwa penculikan terhadap Bung Karno dan Bung Hatta oleh para tokoh pemuda.

Namun, penculikan yang dipimpin pemuda Wikana tersebut, dapat diakhiri ketika Mr. Achmad Soebardjo menjemput Soekarno, Mohammad Hatta, dan Fatmawati yang sedang menimang bayi Guntur Soekarno untuk kembali ke Jakarta. Pada 16 Agustus tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta dalam keadaan lelah.

Sesampainya di Jakarta, mereka langsung menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No 1. Sebelumnya, Soekarno lebih dahulu menurunkan istrinya, Fatmawati dan Guntur putranya di rumah Soekarno.

Rumah Laksamada Maeda dipilih sebagai tempat penyusunan teks proklamasi karena sikap Maeda yang memberikan jaminan keselamatan pada Bung Karno dan tokoh-tokoh lainnya. Perwira Angkatan Laut ini memang berbeda dengan perwira militer lainya. Ia akrab berhubungan dengan rakyat Indonesia.

Seperti dikutip dalam buku berjudul “Api Sejarah 2: Mahakarya Perjuangan Ulama dan Santri dalam Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia” karya Prof Ahmad Mansur Suryanegara yang terbit 2015 disebutkan bahwa:

Menurut Mr. Achmad Soebardjo bahwa naskah teks proklamasi didektekan oleh Bung Hatta dan ditulis oleh Bung Karno. Setelah selesai disusun kemudian diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin tik yang dipinjam (sebetulnya diambil) dari kantor Kepala Perwakilan Kriegsmarine Mayor Laut Dr. Hermann Kandeler. Peristiwa ini dilakukan pada pukul 03.00 waktu sahur di bulan Ramadan. Pertemuan berakhir setelah teks ketikan tersebut ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta.

Keesokan harinya, pada 17 Agustus 1945, tepat pukul 10 pagi, teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi Mohammad Hatta di rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.

Momentum sakral bagi Bangsa Indonesia tersebut, tentunya tak lepas dari nama Sang Proklamator. Namun ada fakta menarik yang belum diketahui banyak orang tentang Soekarno saat proklamasi.

Saat mendeklarasikan proklamasi, ternyata Soekarno tak menjalankan ibadah puasa padahal ia adalah seorang muslim.

Mengapa? Tentunya ia memiliki jawaban tersendiri soal hal itu. Saat itu Soekarno ternyata sedang terserang sebuah penyakit.

Baca Juga: Polri Siapkan 500 Bus Mudik Gratis Ke Sejumlah Kota di Jawa, Buruan Daftar ! 

Berdasarkan buku berjudul “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia” yang ditulis oleh Cindy Adam 1966 disebutkan bahwa ketika itu Soekarno merasa suhu badannya sangat tinggi.

Sekitar pukul 08.00 WIB atau kurang dua jam sebelum proklamasi dibacakan, Soekarno masih tertidur di rumahnya di Jalan Pegangsaan, Jakarta.

Soekarno saat itu terkena gejala malaria tertiana. “Pating greges (sakit semua),” keluh Soekarno kepada dokter yang memeriksanya. Maka dokter pun memberikan obat agar kondisinya kembali sembuh. Soekarno pun kembali tertidur.

Lalu pada pukul 09.00 WIB, Soekarno terbangun dan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada pukul 10.00 WIB.***

 

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler