PORTAL JOGJA - Keputusan Presiden Vladimir Putin invasi ke Ukraina oleh negara-negara Barat, terutama Uni Eropa dipandang melanggar hukum Internasional.
Hal itu terlihat dari jumlah korban jiwa akibat perang mencapai lebih 3000 jiwa, sedangkan warga Ukraina sedang dievakuasi lebih dari 7331 0rang dari kota-kota penting di negara tersebut pada hari Jumat.
Menurut Harry Nedelcu, direktur kebijakan Rasmussen Global, sebuah perusahaan konsultan kebijakan internasional menyebut Rusia kini fokus pada wilayah Timur Donbas, karena gagal merebut Kyiv dengan cepat.
Ambisi Rusia 'mengurangi' di Ukraina: Analis, Rusia mengalihkan tujuan militernya di Ukraina untuk fokus sepenuhnya menguasai wilayah timur Donbas.
Baca Juga: Majelis Umum PBB Meminta Rusia Akhiri Perang dengan Ukraina, Ini Alasannya
Alasannya, karena gagal merebut Kyiv dengan cepat, kata Harry Nedelcu, direktur kebijakan Rasmussen Global, sebuah perusahaan konsultan kebijakan internasional.
Kondisi tersebut membuat Rusia kembali ke fokus hanya pada wilayah yang disebut Republik Rakyat di Ukraina timur, yang diakui Putin tepat sebelum dia menginvasi Ukraina.
Dengan langkah ini memungkinkan Putin untuk memusatkan senjata dan sumber daya pada tujuan perang yang dari sudut pandang Moskow lebih dapat dicapai.”
Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan dalam sebuah posting online bahwa 2.800 orang telah meninggalkan kota Mariupol yang terkepung menggunakan transportasi pribadi.