Ia juga memberi petunjuk tentang kemungkinan kompromi, Zelenskiy mengatakan Ukraina semula dipersiapkan untuk menerima jaminan keamanan dari Barat, tapi Barat menolak keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
Moskow memandang keanggotaan Ukraina di aliansi pertahanan Barat (NATO) itu sebagai ancaman dan telah meminta jaminan agar negara itu tidak akan pernah bergabung.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan terlalu dini untuk memprediksi kemajuan perundingan.
"Ini tugas yang sulit, dan dalam situasi saat ini, fakta bahwa (perundingan) terus berlangsung mungkin positif," katanya.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti militer dan membersihkan negara itu dari pengaruh Nazi (denazifikasi). Namun, Ukraina dan Barat menganggap hal itu hanya dalih Rusia untuk memicu "perang yang tak perlu".
Baca Juga: Daun Sirih Merah Potensial Percepat Penyembuhan Luka Akibat Diabetes
Beberapa waktu lalu, Presiden Vladimir Putin memaparkan sejumlah keinginan Rusia yang harus dipenuhi Ukraina agar agresi di negara itu berhenti. Awalnya, Putin ingin Ukraina batal mengajukan diri sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Permintaan tersebut sudah dilakukan oleh Ukraina, tetapi Putin masih menyerang negara itu.
Putin lalu menuturkan tiga syarat lain yang harus didapatkan Rusia bila ingin invasi di Ukraina berhenti. Pertama, Rusia ingin Ukraina menjadi negara berstatus netral dan tak memihak Barat.