Rusia Klaim Gempur 3.593 Objek Militer di Ukraina Selama Operasi Khusus Termasuk Pangkalan Militer Yavorovsky

- 14 Maret 2022, 16:07 WIB
Ilustarasi wilayah Ukraina yang hancur akibat serangan udara mliter Rusia.
Ilustarasi wilayah Ukraina yang hancur akibat serangan udara mliter Rusia. /Reuters

PORTAL JOGJA - Invasi militer Rusia ke Ukraina belum ada tanda-tanda mereda hingga pertempuran memasuki 3 pekan sejak 24 Februari 2022.

Gelombang pengungsi warga sipil keluar Ukraina paling banyak menuju wilayah Polandia. Meski saat ini dibuka pintu atau koridor kemanusiaan di sejumlah kota di Ukraina namun Rusia masih melancarkan serangan.

Evakuasi warga sipil keluar wilayah konflik jadi terhambat dan warga memilih tetap berlindung di tempat aman meski dalam kondisi kekurangan bahan makanan, air minum hingga pasokan listrik untuk berbagai keperluan.

UNHCR mencatat lebih dari 2,5 juta warga mengungsi ke berbagai negara tetangga yang sebagian besar lansia, iwanita dan anak-anak.

Baca Juga: McD di Rusia Tutup, Warga Borong Burger dan Dijual Kembali Meski Dingin, Ini Harganya

Rusia mengklaim pihaknya telah melumpuhkan 3.593 objek militer di Ukraina melalui berbagai serang serangan udara.

Seperti diketahui jika Barat menyebut apa yang dilakukan Rusia ke Ukraina adalah sebuah invasi, akan tetap Vladimir Putin menyebut apa yang dilakukannya sebuah pembebasan rakyat Donbass dari penjajah Kiev.

Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari 2022, untuk menghentikan perang delapan tahun di Donbass.

Perang mematikan yang dilakukan Ukraina tersebut telah membunuh 13.000 nyawa.

Sebagaimana diberitakan sebelum oleh Pikiran-Rakyat.com pada 14 Maret 2022 dengan judul artikelInvasi Rusia ke Ukraina, 3.593 Objek Militer Dilumpuhkan hingga Milisi Donbass Rebut Kota Volnovakha.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x