Network
PORTAL JOGJA - Ribuan orang tewas akibat invasi militer Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Sekitar 2,5 juta jiwa warga sipil mengungsi keluar negara menyelamtkan diri dari peperangan.
Berbagai bangunan atau gedung fasilitas umum di Ukraina hancur dibombardir pasukan Rusia.
Warga yang masih bertahan di kota-kota kondisinya mengalami kekurangan bahan makan, air minum, obat-obatan hingga aliran listrik yang befungsi untuk pemanas ruangan.
Pengungsian melalui koridor kemanusiaan belum banyak membantu warga sipil evakuasi keluar wilayah konflik.
Paus Fransiskus pada Minggu mengutuk dengan keras perang di Ukraina dengan mengatakan bahwa "agresi bersenjata" itu tak bisa diterima dan harus dihentikan.
Baca Juga: Dampak Perang Ukraina dan Rusia Dapat Menghancurkan Sistem Keuangan Global
Berbicara di depan ribuan orang di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, dalam pemberkatan mingguannya, dia juga mengatakan pengeboman rumah sakit dan target sipil lainnya adalah tindakan "barbar" dan tanpa "alasan strategis yang sah".
"Atas nama Tuhan, saya minta kalian: hentikan pembantaian ini!" kata Fransiskus.
Dia mengatakan kota-kota di Ukraina berisiko "tereduksi menjadi kuburan."
Sepekan sebelumnya di tempat yang sama, Fransiskus menolak penggunaan istilah "operasi militer khusus" oleh Rusia tentang invasinya di Ukraina.
