PORTAL JOGJA - Inggris telah menyetujui pil Covid-19 yang diproduksi Pfizer untuk para pasien di atas usia 18 tahun yang memiliki infeksi ringan hingga sedang dan berisiko tinggi penyakit mereka memburuk.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengingatkan sebagian besar pasien yang harus dirawat di unit intensif (ICU) rumah sakit karena Covid-19 adalah mereka yang belum disuntik vaksin booster.
Oleh karena itu, Johnson mendesak masyarakat agar segera mendapatkan suntikan penguat tersebut.
Saat mengunjungi salah satu pusat vaksinasi, Perdana Menteri mengatakan ia diberi tahu oleh beberapa dokter bahwa 90 persen pasien Covid-19 yang dirawat di ICU belum mendapatkan vaksin booster.
"Maaf harus mengatakan ini, tapi sebagian besar orang yang saat ini dirawat di unit layanan intensif di rumah sakit adalah mereka yang belum mendapatkan suntikan booster," kata Johnson.
"Saya sudah berbicara dengan para dokter, yang mengatakan bahwa jumlah itu mencapai 90 persen pasien yang ada di unit layanan intensif."
Inggris telah menyetujui pil Covid-19 yang diproduksi Pfizer. Persetujuan datang ketika negara itu berjuang membangun pertahanannya di tengah rekor harian kasus baru Covid-19 pada Kamis 30 Desember 2021, ketika data pemerintah menunjukkan lonjakan kasus Covid-19.
Berdasarkan data, pil itu, Paxlovid, paling manjur bila diminum selama tahap awal Covid-19, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) mengatakan pada Jumat, seraya merekomendasikan agar obat tersebut digunakan dalam waktu lima hari sejak gejala timbul.