Network
PORTAL JOGJA – Lembaga Kesehatan Dunia WHO menetapkan varian baru Virus Corona yaitu varian B.1.1.529 sebagai varian Omicron. Varian ini disebut menimbulkan peningkatan risiko infeksi ulang disbanding jenis lain dan sangat menular.
Untuk itu WHO mendorong negara-negara di seluruh dunia memberlakukan pembatasan perjalanan di tengah kekhawatiran akan potensi penyebarannnya.
Beberapa negara diketahui telah memberlakukan pembatasan perjalanan karena varian Omicron yang terdeteksi di Afrika Selatan tersebut.
Baca Juga: Rumah Sakit di Belanda Hentikan Layanan Kemoterapi Akibat Pasien Covid-19 Meningkat
Dilansir dari Al Jazeera, setelah Omicron ditemukan pertama kali di Afrika Selatan yang kemudian terdeteksi di Belgia, Israel, Botswana dan Hongkong, negara Inggis dan Uni Eropa telah memberlakukan pembatasan pada pelancong dari beberapa negara di Afrika Selatan.
Sementara para peneliti tengah berusaha mencari tahu apakah mutasi virus itu resisten terhadap vaksin, Amerika Serikat juga mengumumkan pembatasan penerbangan mulai hari Senin 29 November 2021.
Pemimpin Teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove mengatakan, Omicron ditetapkan sebagai varian of concern karena memiliki beberapa sifat mengkhawatirkan.
Baca Juga: Taliban Larang Drama Televisi Tampilkan Perempuan dan Presenter Berita Harus Berjilbab Islami
“Memiliki sejumlah besar mutasi dan beberapa dari mutasi ini memiliki beberapa karakteristik yang mengkhawatirkan,” kata Van Kerkhove seperti dikutip Al Jazeera. Ia menyebut, saat ini tengah dikaji tentang tingkat keparahan, penularan, dan karakteristik Omicron.
WHO juga mengatakan kemungkinan akan memakan waktu berminggu-minggu untuk menentukan seberapa efektif vaksin Covid-19 yang ada saat ini menghadapi varian Omicron.***
