Tentara Sudan Tahan Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan Sejumlah Menteri Dalam Kudeta Militer

- 25 Oktober 2021, 15:41 WIB
Tentara Sudan tahan Perdana Menteri Abdalla Hamdok, sejumlah menteri dan pemimpin partai pro-pemerintah.
Tentara Sudan tahan Perdana Menteri Abdalla Hamdok, sejumlah menteri dan pemimpin partai pro-pemerintah. /Foto : Pexels/Mathias P.R. Reding/

PORTAL JOGJA – Tentara Sudan yang melakukan kudeta militer telah menahan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok pada Senin 25 Oktober 2021. Abdalla Hamdok dipaksa menjalani tahanan rumah.

Dilansir dari Reuters,  tentara juga menangkap empat menteri kabinet, satu anggota sipil dari Deewan Berdaulat yang berkuada dan beberapa gubernur negara bagian serta pemimpin partai pro-pemerintah.

Kementerian informasi menyebutkan pasukan militer gabungan telah menangkap anggota sipil Dewan Berdaulat dan anggota pemerintah kemudian membawa mereka ke lokasi yang dirahasiakan.

Baca Juga: Saham Unit Evergrande, EV Melonjak Setelah Ketua Memberi Sinyal Perubahan Bisnis

Kudeta militer itu telah membuat transisi menuju demokrasi di Sudan menjadi kacau. Sejauh ini tidak ada komentar langsung dari militer. Namun pasukan gabungan militer dan pasukan para militer tampak ditempatkan di jalan-jalan di Khartum, ibukota Sudan.

Sudan telah berada di ujung tanduk sejak plot kudeta yang gagal bulan lalu. Kudeta yang gagal itu sempat memunculkan salih tuduh antara kelompok militer dan sipil yang dimaksudkan untuk berbagi kekuasaan setelah penggulingan mantan pemimpin Omar al-Bashir pada 2019.

Bashir digulingkan dan dipenjara setelah demo berlangsung berbulan-bulan. Transisi politik yang disepakati setelah penggulingannya membuat Sudan bangkit dari keterasingannya di bawah tiga dekade pemerintahan Bashir.

Utusan Khusus AS Jeffrey Feltman mengatakan, Amerika Serikat sangat khawatir dengan laporan pengambilalihan militer atas pemerintah transisi di Sudan.

Baca Juga: Tesla Menarik Beta Full Self-Driving Baru Karena Masalah Perangkat Lunak

Akun Twitter resmi Biro Urusan Afrika Departemen Luar Negeri, Feltman memperingatkan bahwa pengambilalihan militer akan bertentangan dengan Deklarasi Konstitusi Sudan dan membahayakan bantuan AS.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x