Baca Juga: Urung Ke Dubai Gara-Gara Berkas Tak Komplit, Atta dan Aurel Pilih Bulan Madu ke Bali
Padahal menurut Amerika Serikat pada tahun 2020, tidak ada bukti yang dapat dipercaya bahwa ETIM adalah organisasi teroris.
Pejabat tinggi lainnya Sattar Sawut, yang merupakan direktur departemen pendidikan Xinjiang, juga telah dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman dua tahun setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan separatisme dan menerima suap.
Kisah tentang Sawut diceritakan pada segmen tersendiri pada film dokumenter CGTN, The Textbook.
Baca Juga: Kepala BNPB Doni Monardo Sebut Huntara Tidak Dibangun di NTT, Ini Alasannya
Baca Juga: Berikut Kode Redeem Free Fire (FF) 8 April 2021, Segera Tukarkan dan Mainkan Game Menarik Ini
Sawut dituduh mengisi buku teks untuk Kurikulum Pendidikan Dasar Xinjiang dengan ideologi ekstrimis.
"Buku teks tahun 2003 dan 2009 mengandung banyak darah, kekerasan, terorisme dan separatisme. Dengan memutarbalikkan fakta sejarah, mereka ingin menanamkan separatisme pada siswa dengan tujuan untuk memecah China,” ujar Suriya Mirhadam, editor dari Xinjiang Education Publishing House, kata dalam film dokumenter tersebut.
Pengadilan mengatakan buku-buku itu mempengaruhi beberapa orang untuk berpartisipasi dalam serangan di Urumqi tahun 2009.
Kedua pria itu mengaku bersalah dan tidak akan mengajukan banding.