Network
PORTAL JOGJA – Kabar mengejutkan dari warga minoritas muslim Uighur di China. Mereka mendapatkan diperlakukan tidak wajar selama berada di kamp Xinjiang, China.
Hal itu diungkapkan Sautbay, seorang dokter medis dan pendidik yang sekarang tinggal di Swedia, baru-baru ini dalam sebuah wawancara.
Ia menjelaskan tentang penghinaan yang dialami minoritas Muslim Uighur dan minoritas muslim lainnya, termasuk konsumsi daging babi, daging yang dilarang keras dalam Islam.
"Setiap Jumat, kami dipaksa makan daging babi," kata Sautbay, dikutip dari Al Jazeera sebagaimanan diberitakan semarangku.pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul "Biadab! Muslim Uighur China Dipaksa Memakan Daging Babi Setiap Hari Jumat, Ini Kata Saksi".
Baca Juga: Pilkada Serentak Hari Ini, Lakukan 4 Hal Ini Saat ke TPS Agar Terhindar dari Penularan Covid-19
"Mereka sengaja memilih hari Jumat, hari yang suci bagi umat Islam. Dan jika Anda menolaknya, maka akan menimpa hukuman yang lebih berat," tambahnya.
Kesaksian dari Sautbay dan lainnya memberikan indikasi tentang bagaimana China berusaha untuk bertindak keras di Xinjiang dengan membidik kepercayaan budaya dan agama dari sebagian besar etnis minoritas Muslim.
Tidak hanya itu, Pemerintah Xinjiang juga memulai inisiatif dengan strategi baru yang disebut makanan gratis untuk anak-anak Muslim.Makanan yang disajikan adalah hidangan mengandung daging babi tanpa sepengetahuan.
Baca Juga: Enam Jenazah Laskar FPI Dipulangkan, 5 Dimakamkan di Megamendung, 1 Dibawa Pulang Keluarga
"Ini adalah bagian dari strategi sekularisasi, mengubah Uighur menjadi sekuler dan mengindoktrinasi mereka untuk mengikuti partai komunis dan menjadi agnostik atau atheis," tambahnya.
