Sempat Dicekal Israel, Akhirnya Vaksin Covid-19 Masuk Gaza Palestina

18 Februari 2021, 10:44 WIB
Petugas menyuntikan vaksin Covid-19. /Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

PORTAL JOGJA - Setelah dicekal Israel, pada Senin, 15 Februari 2021, akhirnya vaksin Covid-19 dari Rusia dapat memasuki Gaza, Palestina.

2.000 dosis vaksin virus Covid-19, Sputnik V yang disumbangkan oleh Rusia memasuki Gaza yang terkepung dan diblokir oleh Israel.

Pejabat Palestina dan Israel mengatakan pengiriman yang dikirim oleh Otoritas Palestina (PA) dari Tepi Barat hanya cukup untuk menyuntik 1.000 orang dengan 2 kali suntikan.

Awalnya, Otoritas Palestina mengutamakan penyuntikan kepada tenaga kesehatan termasuk staf medis di Gaza yang bekerja di unit perawatan intensif (ICU) yang ditujukan untuk pasien Covid-19 dan mereka yang bekerja di unit gawat darurat menurut Menteri Kesehatan Palestina, Mai Alkaila, 15 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Jennifer Jill Ditetapkan Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Narkoba, Ajun Perwira Tak Ditahan

"Kami akan menggunakan dosis tersebut untuk memvaksinasi pasien yang menjalani transplantasi organ dan mereka yang menderita gagal ginjal," ujar Majdi Dhair, seorang pejabat kementerian kesehatan Gaza, kepada kantor berita Reuters.

Namun rencana berubah karena kurangnya pasokan vaksin Covid-19 yang tersedia.

“Tenaga medis tidak akan divaksinasi kali ini karena pengirimannya kurang,” kata Dhair.

Pengiriman vaksin, melalui Israel, ke Jalur Gaza telah menuai kecaman dari politisi sayap kanan Israel yang meminta pemerintah untuk melakukan transfer bersyarat. Ia meminta pembebasan dua warga sipil Israel yang diyakini ditahan di Gaza dan pengembalian jenazah dari dua tentara Israel tewas dalam serangan 2014 di Gaza oleh Israel.

Baca Juga: 13 Korban Longsor di Nganjuk Sudah Ditemukan, 6 Orang Masih dalam Pencarian

Untungnya, Israel, yang program vaksinasi massalnya berlangsung cepat dan luas, mendapat tekanan dari kelompok hak asasi dunia untuk berbuat lebih banyak untuk memastikan vaksin Covid-19 mencapai warga Palestina di wilayah yang direbutnya dalam perang 1967.

COGAT, badan militer Israel yang menjalankan urusan sipil di wilayah Palestina yang diduduki Israel mengatakan bahwa dosis Sputnik V sedang ditransfer dari Otoritas Palestina di Tepi Barat ke Gaza.

Penundaan akibat pencekalan Israel itu merupakan tantangan yang dihadapi warga Palestina dalam memvaksinasi warga di Tepi Barat dan Gaza, dua wilayah yang secara geografis terbagi menjadi rumah bagi 5,2 juta warga Palestina.

Israel mengontrol semua titik masuk dan keluar ke Tepi Barat dan sebagian besar perbatasan pesisir dan darat di Jalur Gaza.

Baca Juga: Innaalillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun, Menkopolhukam Mahfud MD Sampaikan Kabar Duka, Farouk Muhammad Wafat

Otoritas Palestina mengatakan akan membagi pasokan vaksinnya dengan Gaza. Sedikitnya ada dua juta warga Palestina di Gaza yang dikuasai oleh Hamas.

Penerimaan vaksin Covid-19 Sputnik V Rusia ini adalah pertama kalinya Gaza menerima Vaksin.

Palestina berharap untuk memvaksinasi sekitar 20% populasi dengan dosis yang disediakan di bawah skema Covax internasional, yang didukung oleh WHO.

Covax telah mengatakan bahwa Tepi Barat dan Gaza akan mendapatkan 240.000 dosis awal vaksin AstraZeneca, dan 37.440 dosis vaksin Pfizer-BioNTech, yang diperkirakan akan tiba pada akhir Februari.

Baca Juga: Upaya Menaker Ida Fauziyah Cairkan Sisa BSU Bagi yang Belum Terima Tapi Memenuhi Syarat

Pihak berwenang di Gaza telah melaporkan ada lebih dari 53.000 infeksi Covid-19 dan setidaknya 537 kematian sejak dimulainya pandemi.

Gaza telah dikepung oleh Israel dan Mesir selama lebih dari satu dekade, selama itu Israel melancarkan tiga serangan militer di Jalur itu, menghancurkan banyak infrastruktur daerah kantong pesisir, termasuk fasilitas perawatan kesehatannya.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Al-Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler