Varian Virus Baru Corona Ditemukan Pertama di Kamboja Setelah Warganya Bepergian Keluar Negeri

- 15 Februari 2021, 22:27 WIB
Ilustrasi - seorang pakar matematika dari Inggris menghitung total jumlah virus Corona di seluruh dunia.
Ilustrasi - seorang pakar matematika dari Inggris menghitung total jumlah virus Corona di seluruh dunia. /Pixabay/geralt/

PORTAL JOGJA - Ilmuwan pemerintah Inggris mengatakan jika varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris menyebabkan risiko kematian lebih besar, jika dibandingkan dengan virus lainnya.

Otoritas kesehatan di Kamboja pada Senin melaporkan kasus pertama varian baru covid-19 yang saat ini mewabah di Inggris.

Hal itu diketahui setelah tiga warga asing yang baru datang dari luar negeri terkonfirmasi positif kena covid-19 saat menjalani karantina.

Baca Juga: Kecaman Erdogan Soal AS yang Dukung Militan Kurdi Eksekusi Mati 13 Warga Turki

Kamboja, negara berpenduduk 16 juta jiwa, merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang melaporkan kasuscovid-19 dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan negara lain di Asean.

Pemerintah melaporkan kurang dari 500 kasus positif dan tidak ada korban jiwa akibat covid-19. Namun, ada klaster baru yang ditemukan pada November 2020. Sebagian besar kasus positif di Kamboja berasal dari luar negeri.

Dilansir dari ANTARA, Kementerian Kesehatan mengatakan kasus varian baru itu ditemukan pada dua warga negara India dan satu orang asal China, yang semuanya telah diisolasi.

Baca Juga: Ashanty dan Aurel Positif Covid-19, Atta Halilintar Langsung Tes Swab Seluruh Penghuni Rumah

Varian covid-19 baru, yang dinamakan B.1.1.7, pertama kali ditemukan di Inggris. Jenis baru itu diyakini lebih mudah menular dan temuan kasus baru itu kemungkinan akan memaksa negara-negara memperketat pembatasan perjalanan demi mencegah ada penularan baru.

Kementerian Kesehatan juga memperingatkan publik agar berhati-hati. Kementerian mengatakan orang-orang "tampaknya mulai lupa mengenai risiko penularan" saat mereka menghadiri upacara, pesta pernikahan dan festival. Pasalnya, banyak pelanggaran protokol kesehatan ditemukan dalam kegiatan tersebut.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah