Prancis Gelontorkan Dana Subsidi BBM Rp31 Triliun Akibat Harga Minyak Dunia Naik Saat Rusia Invasi Ukraina

- 13 Maret 2022, 17:44 WIB
Ilustrasi - Konflik Rusia dan Ukraina telah menyebabkan harga minyak dunia melambung.
Ilustrasi - Konflik Rusia dan Ukraina telah menyebabkan harga minyak dunia melambung. /REUTERS/null/

PORTAL JOGJA - Dampak dari invasi Rusia ke Ukraina adalah negara Barat terutama Eropa mulai memberlakukan sanksi ekonomi.

Rusia merupakan negara pengekspor besar energi baik minyak dan gas ke negara Eropa.

Karena negara Barat termasuk Amerika Serikat tidak lagi mengimpor minyak dan gas dari Rusia maka harga minyak dunia mengalami kenaikan.

Sejumlah negara Barat yang tergantung pasokan dari Rusia mulai mengalami dampak kenaikan harga energi tersebut.

Untuk mengatasi masalah itu Pemerintah Prancis akan memperkenalkan potongan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi 0,15 euro atau setara Rp2.345 per liter.

Baca Juga: Polisi Rusia Lakukan Tindakan Keras Seiring Maraknya Protes Anti-Perang

Menurut Perdana Menteri Prancis, Jean Castex, penurunan harga bensin untuk transportasi tersebut dalam rangka membantu pengemudi mengatasi masalah kenaikan harga BBM.

Keputusan itu diumumkan oleh Castex yang juga mengatakan bahwa potongan harga tersebut berlaku untuk semua bahan bakar.

Langkah tersebut akan diterapkan selama 4 bulan yang akan dimulai pada 1 April 2022.

Perdana Menteri Prancis dikutip dari Reuters pada 13 Maret 2022, mengatakan bahwa dengan adanya potongan harga BBM tersebut akan merugikan pemerintah lebih dari 2 miliar euro atau setara di atas Rp31 triliun.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 13 Maret 2022, Andin dan Aldebaran Bersuka Cita, Askara Sudah Boleh Pulang ke Rumah

Castex mengatakan bahwa potongan harga tersebut akan mencakup kebutuhan rumah tangga serta transportasi untuk truk dan petani.

Langkah tersebut mengharuskan perusahaan minyak dan para distributor juga melakukan upaya di pihak mereka. Mengingat situasi keuangan mereka, saya meminta mereka untuk membuat gerakan tambahan.

Menurut Castex, Para distributor bisa menghemat 9 euro atau setara Rp140.728 kepada pengendara dengan tangki 60 liter.

Harga bensin dan solar eceran melonjak ke rekor tertinggi di banyak negara di seluruh dunia pada pekan ini karena invasi Rusia ke Ukraina menambah ketegangan pasar setelah ekonomi mulai pulih dari pandemi virus corona.

Baca Juga: Info Stok Darah UDD PMI se-DIY Hari Ini Minggu 13 Maret 2022, Makin Menipis

Bantuan untuk pengendara di Prancis juga dianggap oleh sebagian orang sebagai upaya Presiden, Emmanuel Macron yang berkampanye untuk memperjuangkan masa jabatan periode kedua dalam pemilihan pada April 2022.

Sementara itu, Macron mengatakan bahwa pemerintahnya telah menghabiskan 20 miliar euro atau setara Rp312 triliun per tahun untuk pemotongan pajak dan subsidi dalam membatasi tagihan listrik dan gas.

Rencana negara-negara Barat memboikot impor dari Rusia berpotensi membuat harga minyak mentah dunia semakin meroket.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak pernah mengatakan bahwa larangan impor minyak Rusia akan semakin memperkeruh kondisi pasar global saat ini.

Baca Juga: Geo Dipa Jelaskan Kronologi Ledakan di PLTP Dieng, Banjarnegara, Korban Masih Dirawat di RSUD Wonosobo

Melonjaknya harga bahan bakar tentunya membuat warga sejumlah negara di dunia kesulitan sehingga pemerintah Prancis harus menggelontorkan dana subsidi.

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa Barat menyalahkan Rusia atas lonjakan harga energi dunia terutama minyak dan gas.

Vladimir Putin sangat yakin kenaikan harga energi dunia itu terjadi karena kesalahan langkah yang diambil Barat.

Hal itu diungkapkan Vladimir Putin dalam pertemuan dengan anggota pemerintahan, Kamis, 10 Maret 2022.

"Harga di sana (untuk operator energi di negara-negara Uni Eropa) meningkat, tetapi bukan karena kesalahan kami," kata Vladimir Putin sebagaimana dikutip dari Pikiran-Rakyat pada 11 Maret 2022 dengan judul "Vladimir Putin Salahkan Barat atas Lonjakan Harga Energi Dunia: Bukan Salah Kami".

Menurutnya hal itu terjadi karena kesalahan perhitungan yang dilakukan Barat.***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah