Kakek di Sumetara Barat Simpan Uang di Rumah Rp82 Juta Hasil Kerja Cuci Piring, untuk Hitung Butuh 2 Hari

- 22 Februari 2021, 11:43 WIB
Uang kakek berusia 81 tahun bernama bernama Palyuri yang akrab disapa Biyok, di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, disimpan di dalam karung mencapai Rp82 juta sedang dihitung oleh petugas Bank Nagari, Jumat, 19 Februari 2021. /FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Payakumbuh
Uang kakek berusia 81 tahun bernama bernama Palyuri yang akrab disapa Biyok, di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, disimpan di dalam karung mencapai Rp82 juta sedang dihitung oleh petugas Bank Nagari, Jumat, 19 Februari 2021. /FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Payakumbuh /

PORTAL JOGJA - Viral di media sosial (medsos). Seorang kakek di Sumatera Barat yang membawa uang puluhan juta dalam karung menuju Bank Nagari.

Tak tanggung-tanggung uang sebenyak Rp82 juta itu akan ditabung di bank. Uang puluhan juta itu sebelumnya bertahun-yahun disimpan di rumahnya.

Hebatnya ung itu sebagian besar adalah hasil jerih payah kakek bekerja sebagai pencuci piring. Uangnya sedikit demi sedikit dikumulkan hingga sebanyak Rp82 juta.

Baca Juga: UGM Raih Predikat Kampus Terbaik Nasional Versi 4ICU 202, UI Peringkat Kedua, Undip Peringkat Ketiga

Kakek tersebut bernama Palyuri atau sering dipanggil Biyok berusia 81 tahun adalah warga Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat.

Saat akan ditabung di Bank Nagari, salah seorang pihak bank, Eko mengatakan untuk menghitung seluruh uang yang dibawa oleh Kakek Biyok ini membutuhkan waktu 2 hari. Dari penghitungan total keseluruhan uang yang dimiliki Biyok ini lebih kurang berjumlah Rp82 juta.

"Besaran uang yang kami hitung mulai dari uang pecahan Rp1.000 hingga Rp100.000 dengan jumlah penghitung 8 orang pada hari Kamis 18 Februari 2021 kemarin dan 12 orang pada hari Jumat lalu," katanya.

Baca Juga: Jalur Kereta Masih Diperbaiki Akibat Banjir PT KAI Kembali Batalkan Perjalanan Kereta Hari Ini

Salah seorang kerabat keluarga kakek Palyuri, Anton di Payakumbuh, Minggu 21 Februari 2021 mengatakan bahwa uang tersebut merupakan milik dari kakek yang akrab disapa Biyok itu yang didapatkan dari hasil kerjanya saat mencuci piring di tempat kondangan.

Kakek Palyuri atau Biyok sendiri merupakan seorang tuna rungu sehingga ia kesulitan berkomunikasi dengan orang banyak meskipun dia dinilai sangat rajin untuk bekerja.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x