Wedhus Gembel, Ciri Khas Guguran Awan Panas yang Selalu Muncul Saat Erupsi Merapi

- 13 November 2020, 07:10 WIB
Gunung Merapi
Gunung Merapi /Portaljogja.com/Panji Arkananta

PORTAL JOGJA - Wedhus gembel bagi warga lereng Merapi di Kabupaten Magelang, Boyolali Provisi Jawa Tengah dan Sleman Provinsi DI Yogyakarta sangatlah dikenal.

Warga lereng Merapi sangat mengenal sekali sebutan wedhus gembel. Ini selalu muncul saat gunung api teraktif didunia dan Indonesia ini melakukan aktivitasnya.

Wedhus gembel adalah sebuat guguran awan panas Merapi dari puncak ke hulu sungai. Awas panas meluncur dari puncak ke hulu sungai di Merapi seperti Kali Sat, Kali Senowo, Kali Putih di Kabupaten Magelang. Bila mengarah selatan masuk ke hulu Sungai Gendol di Sleman yang berbatasan dengan Klaten.

Baca Juga: Dua Akun Resmi Paslon Pilkada Sleman Diduga Lakukan Pelanggaran Kampanye

Guguran material Merapi mencapai jarak luncur sekitar 3-5 kilometer dari puncak. Dalam beberapa periode erupsi pada erupsi 2001, awan panas atau wedhus gembel mengarah ke barat-barat daya lereng Merapi.

Warga lereng Merapi seperti wilayah Kecamatan Dukun, Srumbung selalu menyaksikan luncuran awan panas yang masuk ke hulu-hulu sungai Kali Senowo, Kali Sat atau Kali Putih. Puncak erupsi 2001 terjadi pada bulan Februari. Erupsi ini tidak memakan korban jiwa.

Warga sini (Dukun Magelang) menyebt awan panas itu wedhus gembel," kata Sapari (60) warga Kecamatan Dukun.

Menurutnya disebut wedhus gembel karena awan panas yang turun bergulung-gulung warna abu-abu menyerupai bulu kambing gembel. Meski saat ini Gunung Merapi sudah aktif awan panas belum muncul atau terlihat. Namun suara guguran sudah pernah terdengar dari laporan-laporan warga desa yang bertugas menjadi relewan.

Baca Juga: Resep Brongkos Jogja. Inapkan Semalam, Lebih Lezat

"Gulungan awan panas pating kremepl seperti bulu kambing, kalau hujan abu tipis beberapa lama pernah terjadi," katanya.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x