PORTAL JOGJA – Mundurnya organisasi Muhammadiyah, Nadhatul Ulama, dan PGRI mengindikasikan terdapat persoalan pada Program Organisasi Penggerak (POP).
“Karena itu, Kemendikbud harus dievaluasi,” kata Ketua Umum Korwil Forum Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL IMM) DIY, Mohammad Saleh Tjan dalam pernyataan sikap yang disampaikan Portal Jogja, hari ini, 24 Juli 2020.
Kemendikbud seharusnya menyusun terlebih dulu perencanaan program. Melakukan evaluasi keberhasilan pendidikan secara nasional dan evalusi pelaksanaan pendidikan.
Baca Juga: [HOAKS] Wapres Ma'ruf Amin Minta Guru Maklumi Gaji Kecil, Imbalannya Surga
Pekerjaan lain yang tak kalah penting adalah menyusun program peningkatkan kualitas guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan.
“Ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa melibatkan Muhahammadiyah dan NU yang telah terlibat langsung sebagai penyelenggara pendidikan sampai tingkat desa,” kata Saleh Tjan.
Mundurnya Muhammadiyah, NU dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) membuktikan Nadiem Makarim gagal memimpin Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Lelang 99 Kendaraan Dinas, Terendah Rp 381 Ribu, Tertinggi Rp 20 Juta
Karena itu, Saleh Tjan menyarankan Presiden Joko Widodo segera mengganti Mendikbud sekarang.
Pria yang dikenal sebagai kader militan Muhammadiyah ini menyebut POP sebagai program prematur.