Kubah Gunung Merapi Gugur Sebagian, BPPTKG: Volume Cenderung Tetap

- 31 Juli 2021, 23:39 WIB
Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY
Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY /Twitter/@BPPTKG/

PORTAL JOGJA - Sebagian kubah Gunung Merapi telah gugur, sementara pertumbuhan kubah hanya bertambah sedikit.

Bahkan, volume kubah Gunung Merapi selama satu bulan terakhir relatif tidak mengalami penambahan.

Hal ini menyebabkan volume kubah Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu relatif tetap.

Baca Juga: Lontaran Lava Pijar Gunung Merapi Picu Kebakaran Vegetasi

Demikian diungkapkan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Sabtu, 31 Juli 2021.

Dijelaskan Hanik, BPPTKG mencatat, pada awal Juli, volume kubah di sektor barat daya sebesar 1.815.000 meter kubik.

Data terakhir per 29 Juli 2021 tercatat 1.878.000 meter kubik.

Begitu pula dengan kubah tengah, volume per tanggal 2 Juli 2021 terpantau 2.741.000 meter kubik.

Pada akhir bulan ini dilaporkan sedikit bertambah menjadi 2.817.000 meter kubik.

Baca Juga: Sempat Tenang, Pagi Ini Gunung Merapi Berkali-kali Luncurkan Awan Panas

Menurut Hanik Humaida, volume kubah Merapi cenderung tetap dikarenakan sebagian besar material telah gugur menjadi guguran lava atau awan panas guguran.

"Sebagian besar material sudah gugur sehingga volume kubah cenderung tetap," kata Hanik dikutip PortalJogja.Com dari Suara Merdeka, Sabtu.

Pertumbuhan kubah dalam periode erupsi Merapi 2021 mulai teramati pada awal Januari silam. Kubah yang pertama muncul adalah sektor barat daya, tepatnya kawah Lava1997.

Berselang satu bulan tampak pertumbuhan kubah di sektor tengah dengan bukaan kawah mengarah ke penjuru tenggara.

Baca Juga: Gunung Merapi Terus Luncurkan Lava dan Awan Panas Guguran, Status Masih Siaga

Dalam sepekan terakhir, intensitas kegempaan terbilang masih cukup tinggi. Selama periode 23-29 Juli 2021 tercatat 4 kali awan panas guguran, 468 kali vulkanik dangkal, 3 gempa low frekuensi, 1.520 gempa fase banyak, 1.048 guguran, 146 hembusan, dan 10 gempa tektonik.

"Guguran yang terjadi masih berasal dari material lama. Hasil pengamatan pada sisi barat daya, material guguran asalnya dari Lava 1992 dan Lava 1998, demikian juga guguran yang mengarah ke barat laut adalah material lama Lava 1948," urainya.

Dari sisi deformasi juga masih terpantau adanya pemendekan dengan laju 11 cm per hari.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Terus Berlangsung, Awan Panas Guguran Meluncur Ke Tenggara dan Barat Daya

Artikel ini telah tayang di Suara Merdeka dengan judul: "Volume Kubah Gunung Merapi Relatif Tetap"

Analisis dari stasiun kamera menunjukkan sedikit perubahan morfologi pada kubah barat daya, namun tidak tampak perubahan signifikan pada tinggi kubah tengah.

Sampai saat ini status Merapi tetap dinyatakan level Siaga. Potensi bahayanya pun masih sama yakni guguran lava dan awan panas.

Jangkauan maksimalnya sejauh 3 km ke arah Sungai Woro, dan 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.*** (Amelia Hapsari/Suara Merdeka)

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah