PORTAL JOGJA – Menyusul peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang ada di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, jumlah warga yang mengungsi pun juga semakin banyak.
Seperti diberitakan portaljogja.com sebelumnya, pada Senin 4 Januari 2021 pukul 19.52 WIB malam, terjadi guguran yang terpantau dari kamera CCTV di sisi barat daya Gunung Merapi dan kamera thermal di stasiun Panguk.
Pantauan kamera CCTV tersebut menampilkan pendaran sinar yang diduga adalah lava pijar. Hasil pengamatan ini didukung dengan foto dari Pos Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama.
Baca Juga: PENTING! Parosmia Gejala Baru Covid-19, Kenali Tanda-tandanya
Baca Juga: Pesawat Perang Tiongkok Y-20, Mendarat di Laut China Selatan, Ada Apa?
Sementara itu, dikutip dari akun Twitter Pemerintah Kabupaten Sleman @kabarsleman, hingga Senin 4 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, tercatat jumlah total pengungsi yang telah dievakuasi adalah 324 jiwa. Mereka ditempatkan di Barak Pengungsian Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan Sleman.
Jumlah pengungsi tersebut termasuk diantaranya adalah kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, bayi dan balita, serat kelompok penyandang disabilitas. Berikut secara rinci jumlah pengungsi di Barak Pengungsian Kalurahan Glagaharjo :
- Lansia : 28 laki-laki dan 43 perempuan
- Dewasa : 39 laki-laki dan 98 perempuan
- Ibu menyusui : 16 orang
- Ibu hamil : 3 orang
Baca Juga: Hari Terakhir Pendaftaran! Lowongan Kerja Content Creator 'writer' dan Editor Portal Jogja
Baca Juga: 3 Kriteria Penerima Bansos BLT 2021 dari Mensos Risma, Ini Penjelasannya
- Anak : 27 laki-laki dan 34 perempuan
- Balita : 2 laki-laki dan 3 perempuan
- Bayi : 11 laki-laki dan 5 perempuan
- Disabilitas Lansia : 6 laki-laki dan 4 perempuan
- Disabilitas Dewasa : 4 laki-laki dan 1 perempuan
Dibandingkan data pada akhir tahun 31 Desember 2020 lalu, peningkatan jumlah pengungsi ini menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan.