PORTAL JOGJA - Aktivitas vulkanik gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami peningkatan sejak status Merapi ditingkatkan menjadi Siaga atau Level III sejak 5 November 2020.
Peningkatan aktivitas ini telihat pada Senin malam 4 Januari 2021 pukul 19.52 WIB, dimana terjadi guguran yang terpantau dari kamera CCTV di sisi barat daya Gunung Merapi dan kamera thermal di stasiun Panguk.
Video tersebut menampilkan pendaran sinar yang diduga adalah lava pijar. Hasil pengamatan ini didukung dengan foto dari Pos Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama.
Baca Juga: Akibat Tanggul Jebol Ratusan Rumah Warga di Kudus Terendam Banjir
Baca Juga: 6 Kopi Asal Indonesia Ini Sangat Mendunia dan Digemari di Luar Negeri
Bertepatan dengan pengamatan kejadian tersebut, jaringan seismik Gunung Merapi juga merekam gempa guguran.
Kepala BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, Hanik Humaida dalam keterangan resminya menyatakan "Terjadi guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Suara guguran terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan".
Hanik menyimpulkan bahwa lava pijar telah muncul di dasar Lava 1997. Sinar yang teramati sebelumnya yaitu pada tanggal 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB, bisa jadi merupakan indikasi awal akan munculnya api diam dan lava pijar.
Baca Juga: Diajarkan Mandiri, Putra Agelina Sondakh Bantu Paman Jualan Makanan Khas Belanda
Baca Juga: 75 Tahun Yogyakarta Jadi Ibu Kota Republik Indoneia Diperingati Hari Ini