Perang Siber Saat Invasi Rusia ke Ukraina, China Juluki Amerika Serikat Sebagai 'Kekasiaran Hacker'

- 15 Maret 2022, 11:24 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Li Jian
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Li Jian /REUTERS/CARLOS GARCIA RAWLINS/

PORTAL JOGJA - Konflik politik antara Rusia dengan Ukraina tidak hanya perlombaan senjata saja. Namun sudah mengarah ke perang siber di dunia maya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Li Jian, menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai "kerajaan peretas" dunia.

Pernyataan itu menyusul laporan bahwa hacker AS menyabotase jaringan di China untuk melancarkan serangan siber ke Rusia dan Belarusia.

"China sangat prihatin dengan serangan siber terhadap negara lain yang berasal dari AS dan menggunakan China sebagai batu loncatan," kata Zhao Lijian pada Senin, 14 Maret 2022, sebagaimana dikutip dari artikel Pikiran-Rakyat.com pada 15 Maret 2022 dengan judul "China Juluki Amerika Serikat sebagai 'Kekasiaran Hacker' usai Muncul Serangan Siber ke Rusia".

Baca Juga: Eropa Resah Kiriman Minyak Nabati atau Atsiri dari Ukraina Bakal Tersendat Akibat Invasi Rusia

Zhao mengomentari laporan media China yang menyebut peretas dari AS dan juga sekutu NATO Jerman dan Belanda, baru-baru ini membajak jaringan komputer China untuk serangan siber.

Sebanyak 87 persen serangan tersebut menargetkan Rusia.

"Dengan latar belakang situasi di Ukraina, langkah seperti itu dapat menimbulkan efek negatif, menyesatkan masyarakat internasional dan menyebarkan disinformasi," kata Zhao Li Jian.

Zhao juga menyinggung soal pernyataan mantan pejabat senior AS yang secara terbuka menyerukan untuk meluncurkan serangan siber ke Rusia belum lama ini.

Baca Juga: Azriel Hermansyah Janji Jaga Ameena: Jangan Sampai Merasakan Apa yang Pernah Kita Alami

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x