Amerika Serikat Bantu Alat Militer Ukraina Lawan Rusia, Tentara Putin Kerahkan Tank Armata dan Rudal

25 Februari 2022, 15:53 WIB
Nampak tank Rusia bergerak ke kota, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer ke Ukrania Timur pada 24 Februari 2022. /ANTARA/Reuters/Carlos Barria/as/

PORTAL JOGJA - Perang antara Rusia dengan Ukraina masih terjadi. Banyak negara yang mengkhawatirkan perang ini berkelanjutan dan besar.

Perang antara Rusia dengan Ukraina disebut-sebut sebagai perang besar setelah Perang Dunia (PD) II di kawasan Eropa.

Pasukan militer Rusia bersama Belarus menyerang berbagai titik instalasi penting di Ukraina.

Serangan Rusia tidak hanya menggunakan pesawat udara saja namun juga rudal, mortir dan roket.

Pergerakan pasukan darat menggunaan kendaraan tempur seperti diikuti artileri medan menggempur kota-kota di Ukraina. Meski begitu Ukraina membalas serangan Rusia.

Baca Juga: Tentara Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Rusia, Timpa Rumah Warga

Pasukan tempur Rusia telah bergerak ke sejumlah wilayah yang berbatasan dengan Ukraina menggunakan berbagai perangkat militer, salah satunya adalah tank.

Kendaraan tempur lapis lapis baja yang digunakan Rusia adalah T-14 Amarta. Tank ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan militer Rusia saja namun juga sudah dijual ke banyak negara.

Tank T-14 Armata

Armata adalah tank tempur utama Rusia generasi ke-5 terbaru. Kendaraan lapis baja ini resmi dirilis ke publik sejak 2015.

T-14 berukuran panjang 10,8 m, lebar 3,5 m, tinggi 3,3 m, serta memiliki bobot tempur 48 ton. T-14 Armata dilengkapi senjata tak berawak dan meriam smoothbore 125mm 2A82-1M.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 25 Februari 2022: Nino Siaplan Pengacara Mau Ambil Hak Asuh Reyna

Tank Armata sudah dilengkapi berbagai peralatan digital. Kabin tank dibagi menjadi tiga kompartemen, terdiri dari kabin kru di bagian depan, menara kendali jarak jauh tak berawak di tengah dan power-pack di belakang.

Pengemudi duduk di bagian kiri tank, penembak duduk di tengah dan komandan tugas berada di kanan di dalam kapsul lapis baja khusus.

T-14 Armata bisa membawa total 45 butir amunisi, termasuk amunisi siap pakai, meriam utama, dan peluru kendali laser. Tank juga dapat dilengkapi senjata sekunder termasuk senapan mesin Kord 12,7 mm dan PKTM 7,62 mm.

Tank Kurganetz-25 diproduksi perusahaan kendaraan militer Rusia, Kurganmashzavod. Tank ini dapat membawa delapan awak tentara dengan kecepatan maksimal 80 kilometer per jam.

Bodi Kurganetz-25 dilindungi komposit dan panel modular keramik.

Baca Juga: SBY Gelar Doa Bersama Peringati 1.000 Hari Meninggalnya Ani Yudhoyono

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan melancarkan serangan udara dan misilnya. Selain itu pasukan darat juga telah maju ke Ukraina dari Krimea. Pejabat Rusia mengklaim lebih dari 80 target militer Ukraina telah diluncurkan.

The Washington Post melaporkan beberapa peralatan perang Rusia yang digunakan untuk menyerang Ukraina. Berikut rangkumannya, Jumat (25/2/2022):

Tank dan kendaraan lapis baja diturunkan dalam kejadian tersebut, namun mendapatkan sejumlah perlawanan. Di Glukhov bagian timur laut, dekat perbatasan Rusia. Tank T-72 dihancurkan rudal antitank Javelin yang dipasok Amerika Serikat (AS).

Hal ini dikabarkan pemerintah Ukraina lewat media sosial, yang juga menunjukkan sebuah tank Rusia terbakar. Namun para pejabat tidak memberikan bukti lebih lanjut mengenai apa yang telah terjadi.

Sementara itu, dari sebuah video lain menunjukkan turret meledak dari lambung tank.

Baca Juga: 5 Ujian dalam Hubungan Gorya dan Thyme di F4 Thailand: Boys Over Flowers

Pesawat Tempur

Rusia juga membawa beberapa pesawat temur yang bisa menembakkan peluru air-to-ground atau menjatuhkan amunisi seperti bom cluster atau fragmentasi.

Militer Ukraina juga mengungkapkan hampir dua lusin helikopter serang dan pengangkut menyerang lapangan udara Hostomel di bagian luar Kyiv. Tersebar video menunjukkan helikopter Mi-8 dan militer Ukraina juga mengunggah video berisi satu pesawat musuh yang jatuh ke lapangan.

Artileri Berat

Rusia kemungkinan akan memanfaatkan senjata yang dirakit di sekitar perbatasan Ukraina, dengan rudal balistik jarak pendek, rudal jelajah dan artileri berkekuatan tinggi.

Washington Post melaporkan sejauh ini pasukan Rusia meluncurkan lebih dari 160 rudal ke Ukraina. Khususnya senjata balistik jarak pendek dan menengah. Rusia telah menggunakan rudal jelajah, rudal pertahanan udara, dan rudal laut.

Baca Juga: Ribuan Warga Rusia Turun ke Jalan Menggelar Aksi Unjuk Rasa Menentang Perang

Untuk menghadapi serangan Rusia, Ukraina mendapatkan pasokan senjat dari sekutu NATO terutama Amerika Serikat (AS).

AS mendukung Ukraina dan rutin mengirimkan bantuan militer sejak tahun 2014 saat ketegangan antara Rusia dan Ukraina mulai terbentuk.

Ukraina berharap segera masuk blok NATO. Namun Rusia menyatakan menentang dan mendukung kelompk separatis untuk memisahkan diri yakni Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk.

Bantuan dari AS untuk Ukraina diantaranya amunisi.

Pada 11 Februari 2022 lalu, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Resnikov telah menerima bantuan sekitar 90 ton amunisi.

Total bantuan amunisi yang sudah diterima Ukraina sekitar 1.300 ton.

Rudal Javelin

Ukraina juga dapat bantuan rudal-rudal canggih untuk melawan Rusia. AS mengirim rudal Javelin berjumlah 300 buah.

Sistem peluncur rudal Javelin juga telah dikirimkan AS sejak tahun 2019.

Rudal Javelin memiliki kemampuan unggul dan juga canggih yang bisa menghancukan kendaraan lapis baja dan bunker.

Rudal Javelin merupakan rudal anti tank dengan efektivitas dan mobilitas tinggi.

Untuk meluncurkan rudal ini, hanya butuh satu orang saja dan Javelin bisa diluncurkan di berbagai platform.

Selain rudal Javelin, AS juga mengirimkan sistem anti-tank lain lengkap dengan amunisi dan peralatannya serta ribuan senjata untuk tentara. ***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler