Network
PORTAL JOGJA - Setelah berpengalaman menjadi oposisi pada berbagai pemerintahan Presiden RI, muncul kembali dorongan yang disuarakan dari berbagai daerah supaya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjadi oposisi di pemerintahan baru pemenang Pilpres 2024.
"Dorongan untuk PPP mempertahankan sikap oposisi juga masih ada bahkan dari daerah," kata - Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy ketika dihubungi ANTARA di Jakarta pada Kamis 29 Februari 2024.
Aspirasi dari daerah ini terkait pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno yang terbuka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran. Padahal diketahui bahwa partai berlambang kabah ini belum menentukan keputusan sikap langkah politik setelah Pemilu 2024.
pppBaca Juga: Sandiaga Uno Hadiri Silaturahmi Akbar PPP di Yogyakarta, Sinyal akan Merapat?
"Tapi sebagaimana disampaikan Pak Sandi itu adalah di antara aspirasi pribadi yang berkembang dan belum ada keputusan apa-apa di tingkat partai," katanya.
Saat ini Partai Persatuan Pembangunan masih fokus mencermati penghitungan suara hingga KPU RI mengumumkan hasil Pemilu 2024 secara resmi pada 20 Maret mendatang. Secara formal, partai ini juga masih mendukung paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Sebelumnya, pada Senin 26 Februari 2024 saat ditanya awak media tentang peluang partainya bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran. Sosok yang menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini menyatakan bahwa PPP saat ini merupakan partai pendukung pemerintah dan posisinya berada di pemerintahan.
Baca Juga: Suharso Monoarfa Terpilih Jadi Ketua Umum PPP 2020-2025, Ingin Kembalikan PPP Jaya Lagi
Ia juga bertutur bahwa menurut pandangannya, partainya ini akan sangat terhormat bila diajak bersama-sama membangun bangsa. Namun Sandi juga menjelaskan bahwa penentuan arah politik PPP dalam rapat pimpinan nasional.
