Sikapi Fenomena Cuaca Ekstrem di Rancaekek, BMKG Ingatkan Gunakan Istilah Puting Beliung, Bukan Tornado

- 22 Februari 2024, 15:41 WIB
Warga menyelamatkan barang yang tersisa pasca puting beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024). BPBD Provinsi Jawa Barat tengah mendata kerusakan bangunan dan korban akibat bencana puting beliung yang terjadi di Rancaekek pada Rabu petang tersebut.
Warga menyelamatkan barang yang tersisa pasca puting beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024). BPBD Provinsi Jawa Barat tengah mendata kerusakan bangunan dan korban akibat bencana puting beliung yang terjadi di Rancaekek pada Rabu petang tersebut. /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi./ANTARA FOTO

PORTAL JOGJA – Fenomena cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Rancaekek Bandung Jawa Barat yang terjadi pada Rabu 21 Februari 2024 rupanya menimbulkan perbedaan pendapat.

Setelah Peneliti Ahli Utama Bidang Klimatologi, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA) BRIN Erma Yulihastin menyebut peristiwa itu merupakan tornado pertama di Indonesia, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkap pendapat berbeda.

Melalui siaran persnya pada Kamis 22 Februari 2024, Guswanto menyebutkan fenomena tersebut adalah puting beliung.

Baca Juga: Menpan RB dan Mensetneg Detailkan Skenario Pemindahan ASN ke IKN

“Fenomena puting beliung tersebut terjadi tepatnya di wilayah Rancaekek Bandung terjadi sekitar pukul 15.30 - 16.00 WIB dan cukup menimbulkan ikutan dampak angin kencang hingga sekitar wilayah Jatinagor,” ungkap Guswanto melalui rilisnya.

Ia pun menyebut bahwa kondisi angin di sekitar Jatinangor saat kejadian terukur mencapai 36,8 km/jam.

Menyinggung penggunaan istilah tornado, Guswanto mengungkapkan, secara esensial fenomena puting beliung dan tornado memang merujuk pada fenomena alam yang memiliki beberapa kemiripan, yaitu pusaran angin yang kuat, berbahaya dan berpotensi merusak.

Hanya saja Guswanto mengingatkan istilah tornado biasa digunakan di Amerika Serikat. Tornado memiliki kecepatan angin hingga ratusan kilometer per jam dan radius hingga puluhan kilometer.

Baca Juga: Diikuti Peserta dari 28 Provinsi, Kejuaraan Renang Antar Sekolah Digelar di UNY

Sementara itu di Indonesia fenomena yang mirip tersebut diberikan istilah puting beliung dengan karakteristik kecepatan angin dan dampak yang relatif tidak sekuat tornado besar yang terjadi di wilayah Amerika.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x