68 Juta Peserta Didik di Indonesia Terdampak Corona

- 4 Agustus 2020, 21:20 WIB
Ilustrasi anak sekolah: Sebanyak 27 dari 42 kecamatan di Garut masuk dalam wilayah zona hijau, sejumlah sekolah sudah diperbolehkan lakukan pembelajaran tatap muka.
Ilustrasi anak sekolah: Sebanyak 27 dari 42 kecamatan di Garut masuk dalam wilayah zona hijau, sejumlah sekolah sudah diperbolehkan lakukan pembelajaran tatap muka. /PIXABAY/Stokpic/

PORTAL JOGJA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan ada 68 juta peserta didik di Inonesia yang terdampak pandemi Covid-19.

Jumlah tersebut mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga Sekolah enengah Atas (SMA). Mereka semua terpaksa belajar dari rumah.

Baca Juga: Upadate Covid-19 DIY, Penambahan Kasus Baru Terus Mengalami Penurunan

"Secara keseluruhan terdapat 1,25 miliar peserta didik di dunia yang terdampak, sekitar 5,44 persennya berada di Indonesia," kata Direktur Jenderal PAUD dan Dikdasmen Kemendikbud Jumeri seperti dikutip dari Antara, Selasa, 4 Agusts 2020.

Selain peserta didik, Kemendikbud juga mencatat sedikitnya 13 juta orang menjadi pendidik yang di rumah selama pandemi ini.

"Karena selama belajar dari rumah ini, 75 persen tanggung jawabnya orang tua dan 25 persen tanggung jawab guru PAUD," katanya.

Baca Juga: PT KAI Operasikan Kembali Tujuh KA Jarak Jauh, Ini Rinciannya

Menurutnya ada 542 guru PAUD yang bekerja dari rumah serta sebanyak 203 ribu guru menerapkan kebijakan belajar dari rumah.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kemendikbud, sebanyak 10 ribu guru PAUD di Indonesia memberi tugas kepada muridnya lewat orang tua.

"Jadi guru PAUD memberikan tugas pada orang tua untuk bisa melakukan pembelajaran kepada putra dan putrinya," katanya.

Baca Juga: Ingin Naik Kereta Api Di Masa AKB, Ini Aturannya

Hasil survei yang sama juga menemukan sebanyak 19,90 persen metode pembelajaran didapatkan dari TVRI sebagai televisi nasional.

"Pendidikan anak usia dini penting untuk diperhatikan dengan baik. Sebab, pada periode tersebut orang tua dan guru memiliki kesempatan mengoptimalkan tumbuh kembang anak," kata Jumeri.

Akibat pandemi virus corona, kegiatan belajar mengajar siswa dan guru di sekolah dihentikan sementara. Belajar jadi dilakukan di rumah masing-masing dengan bantuan handphone.

Baca Juga: Dua WNI Buronan Polisi Ditangkap di Amerika Serikat

Tak hanya siswa jenjang SD hingga SMA atau sederajat, mahasiswa yang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi pun juga terdampak. (*)

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x