Network
PORTAL JOGJA – Aktivis dan pengamat sosial yang pernah menjadi juru bicara Presiden RI ke-4 Aburrahman Wahid atau Gus Dur, Wimar Witoelar meninggal dunia hari ini Rabu 19 Mei 2021 pada pukul 09.00 WIB pagi di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta.
Dilansir dari Antara, kabar duka tersebut disampaikan Direktur InterMatrix Erna Indriana melalui pesan singkat. "Terima kasih doanya untuk semua teman-teman dan sahabat WW (Wimar Witoelar) di mana pun berada. Mohon dimaafkan segala kesalahan WW. WW sudah pergi menghadap Tuhan YME dengan tenang pukul 09.00 pagi ini, Rabu 19 Mei 2021," tulis Erna seperti ditulis Antara.
Sebelumnya, Wimar dikabarkan kritis di Rumah Sakit Pondok Indah selama beberapa hari terakhir. Menurut rencana, Wimar Witoelar yang merupakan pemiliki biro konsultan InterMatrix, akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir di Jakarta. Namun hingga saat ini belum dipastikan waktu pemakamannya.
Baca Juga: Operasi Ketupat 2021 Jaring 835 Travel Gelap, 461.626 Kendaraan Terpaksa Putar Balik
Kepergian laki-laki yang lahir di Padalarang, Jawa Barat pada 14 Juli 1945 ini mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof Zubairi Djoerban.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Mohon terima belasungkawa saya kepada keluarga dan orang terdekat dari almarhum Wimar Witoelar Kartaadipoetra,” tulis Prof Beri melalui unggahan di akun Twitternya.
Dalam tweetnya, Prof Zubairi menyebut Wimar Witoelar merupakan sosok yang luar biasa. “Beliau manusia luar biasa. Tokoh penting. Semoga Allah SWT memberi almarhum tempat yang terbaik. Selamat jalan Pak Wimar,” tulis Prof Beri.
Baca Juga: Pimpinan KPK Sepakat Arahan Presiden Jokowi Hasil TWK untuk Perbaikan, Novel dkk Tak Dipecat
Wimar Witoelar juga dikenal sebagai salah satu tokoh reformasi Indonesia, jurnalis sekaligus kolumnis. Ketua Yayasan Perspektif Baru Hayar Mansur mengucapkan terimakasih atas doa yang telah disampaikan untuk Wimar Witoelar.
"Kami juga menghimbau bagi kerabat dan sahabat yang ingin memberikan penghormatan terakhir dan doa dapat dilakukan saat pemakaman dengan tetap harus mematuhi protokol kesehatan," pesan Hayat.***
