PORTAL JOGJA – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti hari ini Senin 5 April 2021 mengunggah sebuah tangkapan layar yang berisi pesan aksi unjuk rasa oleh Himpunan Aktivis Muda Muhammadiyah.
“Dalam struktur Muhammadiyah tidak dikenal organisasi Himpunan Aktivis Muda Muhammadiyah,” tegas Abdul Mu’ti seperti yang ia unggah melalui akun Twitternya.
Lebih jauh Abdul Mu’ti menegaskan, jika ada ajakan aksi yang mengatasnamakan Himpunan Aktivis Muda Muhammadiyah, maka tidak ada hubungannya dengan organisasi Muhammadiyah.
Abdul Mu’ti juga berpesan agar masyarakat khususnya warga Muhammadiyah mampu bersikap kritis terhadap upaya adu domba. “Hendaknya bersikap kritis dan arif terhadap berbagai hasutan dan upaya adu domba dari orang-orang yang berusaha memancing di air keruh,” ungkapnya.
Baca Juga: Pemerintah Izinkan Pelaksanaan Salat Tarawih Berjamaah di Masjid, Begini Aturannya
Dalam pesan yang mengatasnamakan Himpunan Aktivis Muda Muhammadiyah itu diantaranya menyebutkan, “Tindakan penggeledahan Densus 99 terhadap Ponpes Muhammadiyah merupakan sebuah penuduhan terhadap Muhammadiyah bahwa Ormas Muhammadiyah merupakan ormas teroris.”
Pada Sabtu 3 April 2021 kemarin Densus 88 memang telah melakukan penggeledahan di beberapa rumah di Kabupaten Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim yang berada di Berbah Sleman.
Terkait hal itu, Abdul Mu’ti juga meluruskan informasi tentang pondok pesantren tersebut. “Informasi yang saya terima dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta dan LP2M PP. Muhammadiyah, Pondok Pesantren Ibnul Qayyim tidak ada hubungan organisasi dan kepemilikan dengan Muhammadiyah,” tegas Abdul Mu’ti melalui akun Twitternya tersebut.