Kisah Hidup Samsudin, Mantan Guru yang Berjuang Lestarikan Hutan Manggrove di Indramayu Dengan Media Wayang

- 5 April 2021, 13:39 WIB
Ilustrasi wayang.
Ilustrasi wayang. /pikisuperstar/Freepik/

PORTAL JOGJA - Seorang mantan guru sekolah asal Indramayu, Samsudin sekarang telah mendedikasikan hidupnya untuk konservasi lingkungan hidup khususnya ekosistem hutan mangrove.

Pria ini menggunakan media boneka dan wayang yang digunakan untuk mendongeng guna menyebarkan pesannya kepada kaum muda tentang pentingnya melindungi mangrove di daerah pantai yang mengalami erosi besar-besaran.

"Untuk menjaga dari ancaman gelombang pasang, kami m enanam mangrove, hutan untuk hewan dan oksigen bagi kami untuk hidup. Saya menenun semuanya ke dalam cerita saya," kata Samsudin (50), ketika dia merenungkan bagaimana beberapa orang di daerah itu melihat mangrove sebagai "gangguan" sebagaimana dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Dirilis dan Jadi Trending Topik Twitter! Cek Link Musik Video (MV) ASTRO Berjudul ONE

Sebagaimana diketahui, Indonesia adalah rumah bagi lebih dari seperlima hutan mangrove dunia, yang secara alami membantu menjaga perairan pasang yang tinggi.

Namun selama bertahun-tahun, masyarakat pesisir telah menebang pohon untuk membersihkan jalan dan guna kelancaran industri peternakan ikan dan udang, serta peralihan fungsi sebagai sawah.

Mengetahui hal ini, Samsudin pun memutuskan untuk mengajar anak-anak lokal berusia 11 hingga 15 tahun tiga kali seminggu tentang cara menjaga lingkungan.

Baca Juga: Sadiman, Pria di Jawa yang Menanam Lebih dari 11.000 Pohon Seorang Diri Selama 24 Tahun di Lereng Gunung Lawu

Terkadang pria yang sudah hidup setengah abad ini menggambarkan ceritanya dengan boneka monyet dan orangutan.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x