Kisah Hidup Samsudin, Mantan Guru yang Berjuang Lestarikan Hutan Manggrove di Indramayu Dengan Media Wayang

- 5 April 2021, 13:39 WIB
Ilustrasi wayang.
Ilustrasi wayang. /pikisuperstar/Freepik/

Samsudin, memperhitungkan jika selama ini dia telah membantu menanam mangrove di daerah tersebut dan totalnya mencapi 700 hektar.

Sementara upayanya difokuskan secara lokal, masalah ini telah mencapai perhatian nasional dan Indonesia baru-baru ini memulai salah satu kampanye terbesar di dunia untuk memulihkan mangrove, menargetkan 150.000 hektar (370.660 hektar) setiap tahun di sembilan provinsi hingga 2024.

Indonesia yang merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau, memiliki sekitar 3,3 juta hektar mangrove, dengan lebih dari 600.000 hektar dalam kondisi kritis, ungkap Hartono, kepala badan restorasi mangrove, kepada Reuters.

Data kementerian kehutanan Indonesia dari tahun 2017 memperkirakan lebih dari 1,8 juta hektar mangrove rusak.

Hartono, mengatakan penyebab utama degradasi di Indonesia adalah pembalakan liar dan konversi lahan.

Cukup Rudiyanto, aktivis lain di Indramayu yang menanam mangrove, juga menyalahkan kurangnya sedimentasi di kawasan pesisir timur ibukota Jakarta ini karena merugikan mangrove.

Bagi Samsudin, mengajarkan tentang masalah ini adalah sebuah pekerjaan penuh cinta, meskipun demikian dia mengakui keluarganya sendiri juga bertanya-tanya mengapa dia mencurahkan begitu banyak waktu untuk itu.

Tapi untuk Muhammad Jefriyang berusia 12tahun, salah satu murid Samsudin, mengatakan jika pelajaran yang diterimanya selalu melekat dalam ingatannya.

"Saya ingin melindungi lingkungan, karena ini penting bagi masyarakat," katanya. ***

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x