BKMG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Daerah, Berikut Rinciannya

- 19 Januari 2021, 12:33 WIB
Ilustrasi Cuaca : BMKG keluarkan peringatan terkait cuaca ekstrem di Indonesia.
Ilustrasi Cuaca : BMKG keluarkan peringatan terkait cuaca ekstrem di Indonesia. /- Foto : Portal Jogja/Siti Baruni

PORTAL JOGJA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrim yang berpotensi terjadi mulai dari banjir hingga gelombang tinggi di sejumlah daerah.

Cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung hingga Februari 2021.

“Sampai Maret masih ada potensi multirisiko bencana, tapi untuk hidrometeorologi puncaknya pada Januari-Februari. Mohon kewaspadaan masyarakat," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, yang dikutip Portal Jogja dari Antaranews.

Baca Juga: Bantul Memanggil, RSUD Panembahan Senopati Butuhkan Relawan

Januari hingga Februari merupakan puncak musim hujan sehingga patut diwaspadai peningkatan potensi bencana hidrometeorologi.

Berdasarkan analisis integritas dari data BMKG, PUPR dan BIG, daerah yang perlu diwaspadai akan berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian III atau sepuluh hari ke-3 pada Bulan Januari 2021.

Daerah tersebut yakni Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah dan timur, sebagian besar Jawa Tengah, dan D.I Yogyakarta, Jawa Timur bagian tengah dan timur.

Baca Juga: Gunung Merapi Luncuran Awan Panas Terjauh 1800 Meter ke Arah Barat Daya

Selain itu, Bali bagian utara, Nusa Tenggara Barat bagian utara, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah bagian tenggara, Sulawesi Selatan bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian utara, Maluku Utara, Papua Barat wilayah “Kepala Burung”, dan Provinsi Papua bagian tengah.

Informasi potensi banjir kategori menengah hingga tinggi untuk 10 hari kedepan tersebut sebagai upaya mitigasi agar masyarakat waspada terhadap potensi banjir, longsor, dan banjir bandang.

BMKG mencatat sebagian daerah di Indonesia saat ini, yaitu 94 persen dari 342 zona musim telah memasuki musim hujan.

Baca Juga: Seluruh Korban Longsor Sumedang Berhasil Ditemukan, Total Korban Jiwa 40 Orang

Daerah tersebut yaitu Jawa, Bali, Sulawesi Selatan, hingga Nusa Tenggara.

Selain itu, masyarakat dan pengelola pelayaran juga diminta untuk terus memonitor informasi BMKG, guna selalu mewaspadai peringatan dini gelombang tinggi, khususnya pada 18-20 Januari 2021.

Diprediksikan, tinggi gelombang 2,5 hingga empat meter (rough sea) berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Pulau Sabang, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan Jawa, Laut Natuna, perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga.

Baca Juga: Daftar Nama dan Arti Menggunakan Bahasa Kawi atau Jawa Kuno

Selain itu, perairan Singkawang-Sambas, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan utara Jawa, Selat Makasar bagian tengah dan selatan, perairan barat Sulawesi Selatan, perairan Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, serta Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.

Gelombang dengan ketinggian empat hingga enam meter (very rough sea) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Anambas-kepulauan Natuna.

Terkait dengan cuaca untuk kepentingan penerbangan, berdasarkan analisis dan prediksi BMKG, saat ini secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan-awan Cumulonimbus (CB) yang dapat membahayakan penerbangan.

Baca Juga: Besok Sidang Pertama, Eva Belisima Berharap Kiwil Rukun Kembali dengan Rohimah

Pembentukan awan CB tersebut terutama berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, NTT, NTB, Maluku, Papua Barat, dan Papua.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x