Ini Alasan Pemerintah Beli Vaksin Novavax dan Astrazeneca

- 31 Desember 2020, 15:54 WIB
Menlu Retno Marsudi membeberkan alasan proses penerbitan EUA dari vaksin AstraZeneca di Indonesia akan lebih mudah.
Menlu Retno Marsudi membeberkan alasan proses penerbitan EUA dari vaksin AstraZeneca di Indonesia akan lebih mudah. /Tangkapan layar Youtube.com/Sekretariat Presiden/

PORTAL JOGJA - Pemerintah Republik Indonesia saat ini tengah berkejaran dengan waktu dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Termasuk dalam hal pengadaan vaksin, sejumlah produk vaksin yang didatangkan dari beberapa negara produsen juga dilakukan pemerintah. Salah satunya pembelian vaksin dari Novavax dan Astrazeneca.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pemerintah membeli vaksin dari Covavax dan Astrazeneca guna memberikan kepastian kepada masyarakat Indonesia atas produk vaksin yang nanti akan digunakan.

Segera setelah Emergency Use Autorizatiuon atau EUA diberikan, Kementerian Kesehatan akan bergerak cepat untuk mendistribusikan vaksin dan melakukan proses vaksinasi.

Baca Juga: Sepanjang 2020 Gunung Merapi Sudah 11 Kali Erupsi. Kolom Abu Tertinggi 6000 Meter

Baca Juga: Hore, Hasil Klinis Uji Vaksin Covid-19 di Bandung Menggembirakan, Ini Kata BPOM

“Tahap pertama penyediaan dan persetujuan vaksin insya allah dalam waktu 1-2 minggu. Sehingga kami di Kemenkes bisa masuk memikirkan tahap 2 mendistribusikan vaksin ke seluruh pelosok wilayah indonesia dalam waktu yang singkat untuk diberikan kepada tenaga kesehatan dan masyarakat Indonesia,” jelas Budi acara penyerahan sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ke Bio Farma sebagai pengakuan bahwa fasilitas produksi Bio Farma untuk vaksin Covid-19 sudah siap digunakan untuk produksi vaksin Covid-19 di Jakarta, Rabu, 30 Desember 2020.

Sebagaimana diketahui, pemerintah sudah mengamankan supply 100 juta dosis vaksin untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini dilakukan melalui kesepakatan pembelian dimuka antara BUMN Farmasi, Bio Farma dengan AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis, dan Indofarma dengan Novavax sebanyak 50 juta dosis.

Baca Juga: NIK KTP Tak Terdaftar di eform.bri.co.id, Lakukan Ini Agar Dana BLT UMKM Cair

Baca Juga: Ruhut Sitompul Beri Nilai 100 untuk Pemerintah Usai Bubarkan FPI

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seperti disarikan Portal Jogja dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemkes), Kamis 31 Desember 2020, menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk pengadaan vaksin. Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang telah mengamankan supply vaksin untuk keperluan dalam negeri. Selain itu sebagai wujud pemerataan vaksin di dunia, Indonesia juga berkontribusi melalui CEPI untuk pengadaan vaksin dunia.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah