Network
PORTAL JOGJA – Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tahun 2020 ini telah mengalami 11 kali erupsi.
Dilansir dari laman Magma Indonesia Kementerian ESDM, dari 11 kali erupsi tersebut, paling kuat terjadi pada tanggal 3 Maret 2020. Saat itu, erupsi Gunung Merapi dengan tinggi kolom abu lebih kurang 6000 meter dari puncak atau 8.968 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu dengan intensitas ketebalan sedang hingga tebal ini mengarah ke arah utara. Erupsi dengan amplitudo 75 milimeter dan durasi 450 detik ini sempat mengakibatkan hujan pasir di sebagian wilayah Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.
Baca Juga: Hore, Hasil Klinis Uji Vaksin Covid-19 di Bandung Menggembirakan, Ini Kata BPOM
Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada 27 Maret 2020 pukul 10.56 WIB. Dengan amplitudo 75 milimater dan durasi 420 detik, tiniggi kolom abu erupsi Gunung Merapi waktu itu setinggi 5000 meter di atas puncak atau 7968 meter dari permukaan laut.
Sebanyak lima kali erupsi terjadi hingga tanggal 29 Maret 2020. Akibatnya, sebagian Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang sempat hujan abu bercampur pasir.
Erupsi dengan ketinggian kolom abu 6000 meter di atas puncak atau 8.968 meter di atas permukaan laut juga terjadi pada 21 Juni 2020 pukul 09.13 WIB dan berulang pada pukul 09.27 namun dengan intensitas yang lebih rendah.
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi : 1,8 Juta Vaksin Covid-19 Tahap 2 Sampai di Indonesia
Pada letusan awal, selain kolom abu, juga disertai awan panas kea rah hulu Kali Gendol. Erupsi ini sempat mengakibatkan hujan abu vulkanik di Daerah Srumbung Magelang.
Kendati Gunung Merapi beberapa kali mengalami beberapa kali erupsi , namun statusnya amasih waspada atau Level II. Namun, seiring meningkatnya gempa guguran, pada 5 November 2020 status Merapi dinaikan menjadi Siapa. Meski hingga saat ini belum terjadi erupsi lagi, namun status Gunung Merapi masih Siaga atau Level III.***
