Terbongkar! Ini Cara-Cara Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah Melakukan Pengkaderan

- 20 Desember 2020, 09:17 WIB
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono /Divisi Humas Polri/

PORTAL JOGJA - Setelah menangkap puluhan orang yang diduga teroris dalam beberapa waktu terakhir dari sejumlah jaringan teroris, termasuk dua pentolan mereka Upik Lawanga dan Zulkarnain, akhirnya secara perlahan Kepolisian Republik Indonesia mulai membuka cara-cara kelompok ini melakukan pengkaderan. Ini cara mereka mengkaderisasi jaringannya!

Mabes Polri dalam jumpa persnya menyebutkan pengkaderan teroris muda yang dilakukan oleh salah satu jaringan terorisme. Jamaah Islamiyah (JI) sudah sangat begitu rapi. Bahkan perekrutmen para kader yang siap tempur juga sudah dilakukan.

Baca Juga: Upik Lawangga Teman Zulkarnaen atau Aris Sumarsono di Lampung Dikenal Sebagai Udin Bebek

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Boma Bisma Indra (Persero), Paling Lambat Hari Ini

"Hal ini teridentifikasi dengan adanya 91 kader yang telah dilatih oleh JI dan 66 di antaranya sudah dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teror di sana," papar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam siaran persnya yang diterima PortalJogja, Sabtu, 19 Desember 2020.

Argo Yuwono menyatakan Polri sudah mendapatkan informasi soal adanya 91 kader JI yang dilatih siap tempur, dimana 66 di antaranya sudah dikirim ke Suriah dan beberapa sudah kembali ke Indonesia.

"Jamaah Islamiyah sudah menyiapkan kemampuan diri dengan pelatihan-pelatihan khusus guna mempersiapkan kekuatan melawan musuh yakni negara dan aparat. Sebagian besar dari mereka juga sudah berangkat ke Suriah bergabung dengan kelompok teror di sana dan berperan aktif dalam konflik di Suriah. Kemampuan yang sudah diasah di tempat pelatihan dan medan tempur sebenarnya (Suriah) menjadikan mereka sebagai potensi ancaman nyata," papar dia.

Baca Juga: Kata Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Rapid Test Antigen Bakal Lebih Memberikan Rasa Aman

Baca Juga: Hari Ini Pelaksanaan Pilkades Kabupaten Sleman Secara E-Voting, Begini Cara Milihnya

Dikatakan kader teroris ini dipersiapkan oleh organisasi Jamaah Islamiyah melalui bagian struktur khusus untuk membentuk kader jemaahnya.

Penanggung jawab atau amir Jamaah Islamiyah adalah Parawijayanto dan koordinator pelatihan adalah Joko Priyono alias Karso.

Ditanya mengapa radikalisme tumbuh demikian subur di tanah air, Argo menyatakan ada banyak sekali faktornya. Salah satunya adalah maraknya penyebaran berita bohong atau hoax.

"Maraknya penyebaran hoax tanpa filter melalui sosial media membuat paham radikal dan anti pemerintah makin subur," imbuhnya.

Baca Juga: Parma vs Juventus : Bobol Parma Empat Gol, Kemenangan Terbesar Juve Musim Ini

"Dari dulu sampai sekarang radikalisasi terbentuk sebagai bagian dari respons atas ketidakadilan dan makin melebarnya kesenjangan sosial di masyarakat. Bahwa kemudian agama jadi satu alasan dalam mengekspresikan ketidakpuasan dan kebencian," tegas dia.

Maka sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran paham dan ideologi radikalisme di kalangan anak muda, sambung Argo, perlu dilibatkan seluruh stakeholder yang bersentuhan langsng dengan dunia pendidikan, sosial, keagamaan, komunikasi dan keamanan di lingkungan masing-masing.

"Perlu peran serta semua stakeholder," imbuh dia.

Baca Juga: Sempat Tolak Tes Cepat 455 Pengikut Rizieq Shihab Diamankan Polisi, 28 Diketahui Reaktif Covid-19

Namun khusus untuk Polri, lanjut mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini, Densus 88 Anterus melakukan pemantauan terhadap jaringan teror yang ada di Indonesia secara terus-menerus, mulai dari pengumpulan bahan informasi, pengolahan informasi sampai dilakukan penegakan hukum.

"Spesifiknya, Densus 88 sudah melakukan penegakan hukum terhadap 20 peserta pelatihan Jamaah Islamiyah," kata Argo.

Seperti diketahui sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan sebanyak 23 terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah di 8 lokasi yakni di Lampung Selatan, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pringsewu, Metro, Jambi, Riau dan Palembang.

Baca Juga: Keponakan SBY Menang 72 Persen di Pacitan, Keluarga Jokowi Menang di Medan dan Solo

Dua dari 23 orang yang ditangkap merupakan Panglima Askari JI yakni Taufik Bulaga alias Upik Lawangga dan Zulkarnain alias Arif Sunarso.

Selain menangkap para tersangka, Densus 88 juga berhasil mengungkap adanya bunker di rumah Upik Lawanga di Lampung yang digunakan untuk bersembunyi dan menyimpan senjata-senjata rakitan buatannya.

"Barang bukti yang disita dari rumah Upik ini ada senjata rakitan dan bunker," pungkas Argo Yuwono. ***

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah