Network
PORTAL JOGJA - Hingga akhir tahun 2020, potensi curah hujan masih cukup tinggi lantaran dampak dari adanya sejumlah fenomena alam.
"Kami ingatkan bahwa potensi curah hujan tinggi dampak sejumlah fenomena alam, potensi pertumbuhan awan ini dapat disebabkan oleh kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Eko Prasetyo sebagaimana dilansir Antara.
Menurut dia, potensi curah hujan tinggi bakal berlangsung panjang, setidaknya hingga sepekan ke depan. Hal ini sebagai imbas dari aktif fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Menko Muhadjir Effendi Gantikan Juliari Batubara Jadi ensos
Analisis BMKG pun menunjukkan terdapat potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan di atas wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
"Peningkatan potensi pertumbuhan awan ini dapat disebabkan oleh kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil," ujar dia.
Menurut Eko, potensi pertumbuhan awan itu juga dipengaruhi pusaran angin (sirkulasi siklonik) yang terpantau di beberapa tempat dan dapat mendorong terbentuknya daerah pertemuan perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
"Di wilayah perairan juga berpengaruh terjadi cuaca buruk seperti di Selatan Jawa dan Sumatera. Jadi ada potensi cuaca buruk yang harus diwaspadai dan jangan dipaksakan melaut kalau kondisinya tidak benar-benar aman," katanya.
Baca Juga: 7 Koper Uang Rupiah, Dolar AS dan Singapura Senilai Rp14,5 Milir Disita KPK dari SuapnKemensos
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis BMKG menyebutkan sepekan ke depan hampir seluruh daerah di Indonesia berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat disertai kilat dan angin kencang.
