Warga Yogyakarta Diharap Waspadai Penularan Flu Singapura

- 23 April 2024, 09:41 WIB
Ilustrasi anak terkena Flu Singapura.
Ilustrasi anak terkena Flu Singapura. /Freepik.com/freepik/

PORTAL JOGJA - Terkait penularan flu singapura atau HFMD (hand, foot and mouth disease) di Kota Yogyakarta, maka Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengharapkan kewaspadaan warga khususnya pada anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Data kasus suspek penyakit ini untuk Kota Yogyakarta saja sampai 15 Maret 2024 sudah mencapai 68 orang.

"Penyakit ini cepat menular jika tidak dilakukan pencegahan secara cepat dan tepat. Penyebarannya sangat cepat," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu dalam keterangan resmi di Yogyakarta pada Senin 22 April 2024 sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Soal kewaspadaan flu singapura pasca liburan Lebaran 2024, juga menjadi himbauan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akibat mobilitas saat liburan tersebut. Secara nasional, dari data Kemenkes per 8 April 2024 atau sebelum puncak arus mudik terjadi tercatat sekitar 6.500 kasus. DIY termasuk wilayah dengan sebaran terbanyak nasional nomor 3, dengan 561 kasus. Sebaran terbanyak di Jawa Barat (2.119 kasus) dan Banten (1.171 kasus).

Secara umum, Endang menyebut bahwa penyebarann virus HFMD bisa terjadi dengan adanya kontak kulit, udara, pernapasan, cairan dari blister (benjolan kecil) atau tinja penderita, serta makan dan minum bersama. Penularan juga dapat terjadi melalui cairan atau droplet dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin, mengeluarkan air liur atau ludah yang terlempar ke udara saat batuk.

"Gejala yang timbul umumnya ringan seperti demam, munculnya demam yang berlangsung satu sampai dua hari, rash (ruam pada kulit) dan benjolan kecil di telapak kaki, tangan, dan mukosa mulut," katanya.

Penderita flu singapura, juga kurang nafsu makan, lesu, dan nyeri tenggorokan. Walaupun berpotensi menular pada anak usia di bawah 10 tahun, namun dapat pula terjadi kasus pada anak remaja dan dewasa.

Terkait dengan mobilitas saat liburan Lebaran dan pasca-Lebaran, pejabat Dinkes Kota Yogyakarta ini juga mengemukakan bahwa hal ini menjadi faktor meningkatnya risiko penularan HFMD ini. Ia kemudian berbagi tips sehubungan dengan mobilitas tersebut.

Bagi para penderita harus disiplin cuci tangan dan menggunakan masker untuk meminimalisir penularan. Sedangkan untuk yang sehat, sebaiknya memakai masker saat berada di area publik atau keramaian.

"Jika merasakan gejala mengarah HFMD maka segera untuk melakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan gejala dan konsultasi tatalaksana perawatan di rumah. Sebab, belum ada obat untuk pengobatan dan pencegahan HFMD

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x