PORTAL JOGJA - Wabah flu burung kembali melanda di sejumlah negara Eropa dan Asia. Banyak negara yang terkena wabah ini mulai melakukan pemusnahan unggas.
Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) melaporkan bahwa tanda-tanda penyebaran virus tersebut kembali menyebar dengan cepat.
Penyebaran flu burung yang sangat mematikan itu mengancam industri peternakan sehingga puluhan juta ekor unggas di sektor industri peternaan dimusnahkan serta memicu pembatasan perdagangan.
Di Eropa misalnya, pemerintah Belgia, Jerman dan Belanda memperketat upaya pencegahan flu burung saat virus tersebut menyebar, kata badan keamanan pangan AFSCA lewat pernyataan yang dilansir Antara.
Ternak unggas harus dikurung di ruang tertutup setelah varian flu burung yang sangat patogen ditemukan pada angsa liar di kota Schilde dekat Antwerpen.
AFSCA menyebutkan bahwa kasus itu adalah kasus pertama pada burung liar sejak 1 Maret 2021 dan menunjukkan penyebaran aktif virus pada burung liar terjadi lagi.
"Saya mesti memastikan bahwa kami mencegah kontaminasi flu burung pada unggas kita dengan segala cara," cuit Menteri Pertanian David Clarinval di Twitter.
"Mari kita terapkan pengurungan untuk menghindari kerugian yang pernah dialami oleh petani kita di masa lalu."
Langkah pencegahan itu berlaku bagi pemilik ternak profesional maupun pribadi.