Flu Burung H10N3 Pertama Pada Manusia Terdeteksi di China, WHO: Ancaman Pandemi Influenza Terus Berlanjut

- 2 Juni 2021, 16:02 WIB
ilustrasi, virus flu burung H10N3 pertama kali terdeteksi pada manusia di China akhir Mei 2021. Flu burung diyakini ditularkan dari unggas liar
ilustrasi, virus flu burung H10N3 pertama kali terdeteksi pada manusia di China akhir Mei 2021. Flu burung diyakini ditularkan dari unggas liar /Bagus Kurniawan/Raphael Rychetsky/Unsplash

PORTAL JOGJA - China melaporkan adanya kasus flu burung H10N3 pertama pada manusia yang menjangkiti seorang pria berusia 41 tahun.

Pria yang berasal dari Provinsi Jiangsu di bagian timur China ini dirawat di rumah sakit pada tanggal 28 April 2021.

Sebulan kemudian, 28 Mei 2021, warga kota Zhenjiang ini didiagnosa mengidap flu burung langka berjenis H10N3.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional Beijing (NHC), ini adalah kasus flu burung langka yang menjangkiti manusia.

Sebelumnya, epidemi flu burung yang menjangkiti manusia terjadi pada akhir 2016 dan berlanjut hingga tahun 2017 dengan jenis virus H7N9.

Baca Juga: Australia Tes Air Limbah Rumah Tangga untuk Deteksi Covid-19, Lockdown Victoria Diperpanjang

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta Malam Nanti: Papa Surya Kepikiran Soal Elsa, Jantungnya Kumat, Nino Bingung Hadapi Ricki

Padahal virus flu burung H7N9 telah terdeteksi sejak tahun 2013. Menurut data FAO dari PBB, virus ini menginfeksi setidaknya 1.668 orang dan membunuh 616 orang lainnya.

Di Indonesia sendiri, kasus yang melibatkan virus flu burung H5N1 ada sejak tahun 2003. Penularannya terhadap manusia baru terdeteksi pada 2005.

Jumlah kasus yang dilaporkan dari Juni 2005 hingga Desember 2016 sebanyak 199 kasus. 167 pasien yang terpapar virus H5N1 ini dinyatakan meninggal dunia dan menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan korban terbanyak akibat virus flu burung H5N1.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: REUTERS Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x